Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan udara Israel menghantam Suriah. Negara yang baru dicabut semua sanksinya oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu diserang dengan serangkaian rudal malam hari, Selasa hingga Rabu (4/6/2025).
Laporan disampaikan LSM hak asasi manusia asal Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Israel mengklaim menargetkan senjata milik otoritas Suriah.
"Ledakan hebat mengguncang Suriah selatan, terutama kota Quneitra dan wilayah Daraa, setelah serangan udara Israel," ujar lembaga itu.
"Tidak ada korban jiwa," ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kantor berita resmi Suriah SANA melaporkan serangan menargetkan Cekungan Yarmuk, di sebelah barat provinsi Daraa. Suriah mengutuk serangan Israel sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah" yang "memperburuk ketegangan di wilayah tersebut".
"Suriah tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi ancaman bagi siapa pun di wilayah tersebut," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh SANA.
Dalam penjelasan terbaru, militer Israel mengatakan pihaknya menembaki target di Suriah sebagai tanggapan atas dua peluncuran proyektil, Selasa. Proyektil menyerang beberapa bagian Dataran Tinggi Golan selatan, wilayah yang diduduki Israel dari Suriah pada tahun 1967 dan dianeksasi pada tahun 1981.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan ia menganggap pemimpin Suriah "bertanggung jawab langsung". Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, memimpin kelompok Islamis yang mempelopori serangan yang menyebabkan pemimpin sebelumnya Bashar al-Assad terguling.
Perlu diketahui, setelah Assad digulingkan, Israel mengerahkan pasukannya ke zona demiliterisasi yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan, dan telah melancarkan ratusan serangan terhadap target militer di Suriah. Israel mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk menghentikan senjata canggih mencapai otoritas baru Suriah, yang dianggapnya sebagai jihadis.
Suriah dan Israel secara teknis telah berperang sejak 1948. Setelah mencabut sanksi AS buat Suriah, Trump sempat mengatakan akan menormalisasi hubungan Sanaa dan Tel Aviv.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel & Suriah Lakukan Kontak Langsung, Ingin Redakan Konflik?
Next Article Peta Israel Caplok Negara-Negara Arab, dari Palestina hingga Yordania