Jakarta, CNBC Indonesia - Libur panjang kembali hadir selama empat hari ke depan untuk merayakan hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah pada Jumat 6 Juni 2025 dan cuti bersama pada Senin 9 Juni 2025. Sementara pada 7-8 Juni merupakan hari weekend Sabtu dan Minggu.
Panjangnya liburan ini sering dimanfaatkan oleh banyak keluarga untuk berlibur bersama, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Karena momen seperti ini jarang terjadi, banyak orang merencanakan jauh-jauh hari agar bisa mengisi waktu berkualitas bersama keluarga.
Jika ingin liburan tapi dananya belum cukup, perlunya mulai cari cuan tambahan. Pergi jalan-jalan dari hasil investasi adalah goals liburan.
Maka dari itu perlunya menentukan tujuan liburan, atur budget realistis, dan bikin strategi investasinya.
Tentunya banyak orang yang mempunya tujuan liburan ke luar negeri. Budget liburan ke luar negeri bisa sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti tujuan negara, durasi perjalanan, gaya hidup, dan jenis akomodasi yang dipilih.
Perjalanan ke negara-negara Asia Tenggara cenderung lebih murah. Budget sekitar sekitar Rp10juta hingga Rp20 juta per orang untuk perjalanan selama 5-7 hari.
Sementara liburan ke Eropa bisa lebih mahal. Perkirakan biaya sekitar Rp25juta hingga Rp50 juta per orang untuk perjalanan selama 7-10 hari.
Adapun tujuan Amerika Serikat (AS) atau Australia, negara-negara ini cenderung lebih mahal. Budget yang perlu disiapkan sekitar Rp30juta hingga Rp60 untuk liburan 7-10 hari.
Setidaknya setahun sekali seorang investor membutuhkan liburan sebagai healing dan pencapaian dari hasil investasinya.
Lalu dengan dana investasi setara UMP Jakarta Rp5juta, pilihan investasi saham apakah yang dapat memberikan return cepat setidaknya 1 tahun terakhir untuk bisa mencapai target liburan di negara-negara tersebut?
CNBC Indonesia Research telah mencatat 10 saham bagger yang memberikan return hingga ribuan persen dalam 1 tahun terakhir dengan mencatatkan kinerja keuangan Net Profit Margin (NPM) yang positif.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)