Susi Setiawati, CNBC Indonesia
30 December 2025 09:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) sedikit lagi menyentuh level 700 setelah kemarin berhasil terbang lebih dari 20% dalam sehari. Kira-kira ada manuver apa yang membuat saham DEWA ini terbang?
Secara teknikal dulu, sebenarnya saham DEWA ini memang sudah dalam fase uptrend. Saham ini juga mengkonfirmasi pola bullish continuation berupa pennant, yang merupakan pola kelanjutan naik setelah fase konsolidasi. Pola ini memberi sinyal kuat bahwa momentum bullish masih berlanjut. Pada akhirnya, DEWA berhasil breakout melewati resistance di level 615, yang memicu rally kuat.
Dibalik reli kencang saham DEWA, ternyata ada beberapa sentimen atau katalis fundamental dan pergerakan big fund yang mempengaruhi.
Rencana Ekspansi Operasional 2026 Makin Jelas
Salah satu katalis utama adalah prospek pertumbuhan yang semakin jelas di 2026. DEWA memproyeksikan pengambilalihan operasional penuh di tambang Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) setelah kontrak subkontraktor berakhir pada akhir 2025.
Proses transisi di lapangan ditargetkan rampung pada kuartal I/2026, membuka peluang margin lebih besar bila dibandingkan hanya sebagai subkontraktor.
Selain itu, DEWA juga mengejar kontrak baru di proyek Arutmin dan beberapa peluang kontrak lain yang sedang dalam pipeline sehingga visibilitas pendapatan menjadi lebih terukur dan sustain.
Perbaikan Neraca & Peluang Pembayaran Dividen
DEWA juga tengah melalui proses reklasifikasi ekuitas untuk memindahkan selisih kurs sebesar sekitar Rp 2,2 triliun yang sebelumnya dicatat sebagai rugi ditahan ke pos yang lebih tepat.
Langkah ini sedang dalam tahap review oleh OJK dan auditor, dan jika rampung, akan memperbaiki struktur neraca serta membuka peluang perusahaan untuk menyusun kebijakan dividend payout di 2026. Hal ini memberikan sentimen positif bagi investor yang menilai prospek dividen lebih realistis.
Fasilitas Kredit dari BCA Senilai Rp1 Triliun
Selanjutnya, pada 19 Desember lalu, DEWA diketahui menandatangani fasilitas kredit total Rp1 triliun dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terdiri dari Rp850 miliar untuk modal kerja dan Rp150 miliar untuk investasi, khususnya pembelian alat berat baru yang mendukung ekspansi operasi.
Kredit ini dinilai memperkuat posisi keuangan perusahaan untuk mengambil alih pekerjaan tambang, memperluas proyek Arutmin, dan mendukung modernisasi armada operasional.
Langkah ini dipandang pasar sebagai sinyal dukungan likuiditas yang kuat menjelang fase ekspansi 2026.
Aksi CGS International Borong Saham DEWA
Terakhir, saham DEWA juga dipengaruhi aliran dana dari big fund, khususnya ada CGS International Sekuritas.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pembelian tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 2025 saat harha saham DEWA dilevel Rp264 per saham.
Dengan adanya transaksi pembelian tersebut, maka kepemilikan saham CGS International Sekuritas Indonesia meningkat dari 1.569.200.000 lembar saham menjadi 2.249.540.377 saham. Hak suaranya secara otomatis juga meningkat dari 3,86% hak suara menjadi 5,53% dari total saham yang beredar.
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)


















































