Achmad Aris, CNBC Indonesia
30 December 2025 13:40
Key Takeaway
- Risiko gugatan hukum kepada direksi dan komisaris serta pejabat senior perusahaan meningkat seiring ketidakpastian geopolitik dan makroekonomi global
- Kejahatan siber menjadi penyebab utama klaim terhadap asuransi D&O
Jakarta, CNBC Indonesia - Para direksi perusahaan atau pejabat C level dan manajer senior perlu memiliki proteksi atas tuntutan hukum jabatannya di tengah peningkatan risiko gugatan tanggungjawab akibat ketidakpastian geopolitik dan makroekonomi global.
Guncangan seperti konflik, ketidakstabilan politik, dan hambatan perdagangan menciptakan efek seperti gelombang di berbagai industri. Ketidakstabilan geopolitik yang berkelanjutan membuat perusahaan dan manajemennya menghadapi berbagai tantangan operasional, keuangan, dan reputasi yang rumit, yang berpotensi besar mengakibatkan litigasi perusahaan dan sekuritas.
Misalnya, perusahaan mungkin menghadapi peningkatan pengawasan karena ketidakpatuhan terhadap rezim sanksi internasional atau kegagalan untuk mematuhi perubahan kerangka hukum dan peraturan di berbagai wilayah operasinya.
Direktur dan Officer (D&O) dapat dimintai pertanggungjawaban karena salah menilai dampak perkembangan geopolitik terhadap operasi perusahaan mereka atau gagal mengendalikan dan beradaptasi secara memadai terhadap persyaratan hukum atau peraturan di berbagai negara.
Tanggung jawab bagi D&O dapat timbul dari gugatan pemegang saham atau sanksi peraturan yang ditujukan baik kepada entitas maupun pengambil keputusan individu.
Asuransi D&O adalah perlindungan finansial untuk direktur, komisaris, dan pejabat perusahaan terhadap tuntutan hukum pribadi akibat kesalahan, kelalaian, atau tindakan melawan hukum saat menjalankan tugasnya, mencakup biaya pembelaan hukum, investigasi, hingga penyelesaian sengketa, serta melindungi aset pribadi mereka dan perusahaan, dengan cakupan yang dapat diperluas sesuai kebutuhan.
Dikutip dari laporan terbaru Allianz Commercial, Selasa (30/12/2025), kejahatan siber menjadi penyebab utama klaim terhadap asuransi D&O. Risiko liability D&O terkait siber telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya ekspektasi pengawasan keamanan siber di tingkat dewan direksi dan tren menuju lebih banyak litigasi dan tindakan regulasi.
Beberapa kasus siber yang menyebabkan peningkatan klaim asuransi liability D&O antara lain pelanggaran data, serangan ransomware, dan gangguan teknis serta kesalahan operasional. Jika serangan siber mengakibatkan kerugian finansial, biasanya para direktur berpotensi menghadapi tuntutan hukum dari pemegang saham, pelanggan, atau pemasok.
Selain itu, para direktur juga berpotensi menghadapi litigasi dari pemegang saham karena kurangnya perlindungan asuransi siber. "Meskipun mereka mungkin tidak bersalah, mereka tetap dapat menghadapi biaya pembelaan dan investigasi yang signifikan."
Risiko Perkembangan AI
Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang berkembang pesat menciptakan peluang potensial yang sangat besar bagi perusahaan, dengan pasar global diprediksi mencapai hampir US$5 triliun pada 2033 atau peningkatan 25 kali lipat dalam satu dekade. Namun demikian, perkembangan AI ini juga berpotensi mendorong risiko liability bagi D&O yang signifikan di masa mendatang.
AI berpotensi memicu klaim D&O melalui gugatan class action sekuritas dan tindakan penegakan peraturan, yang dapat berfokus pada masalah kinerja di perusahaan AI, tuduhan pencucian citra AI, serta peremehan risiko terkait AI. Sepanjang paruh pertama 2025, terjadi peningkatan signifikan dalam pengajuan gugatan terkait AI, dengan lebih dari 50 gugatan diajukan dalam lima tahun terakhir.
Risiko Kebangkrutan
Menurut perkiraan Allianz Trade, kebangkrutan bisnis global diperkirakan akan meningkat sebesar lebih dari 6% pada 2025 dan lebih dari 5% pada 2026. Dengan demikian, tahun depan akan menandai lima tahun berturut-turut peningkatan hingga mencapai rekor tertinggi jumlah kebangkrutan, lebih dari 24% di atas rata-rata sebelum pandemi.
Tanggung jawab direktur dan pejabat perusahaan meningkat selama dan setelah proses kepailitan. Perilaku direktur selama periode perusahaan mendekati kebangkrutan akan berada di bawah pengawasan yang lebih ketat oleh para pemangku kepentingan setelah kebangkrutan dinyatakan. Hal ini berlaku terlepas dari apakah perusahaan yang bangkrut itu besar atau kecil, atau publik atau swasta.
Bahkan sekadar dugaan bahwa suatu bisnis mungkin mengalami kesulitan keuangan dapat meningkatkan risiko litigasi karena pemberi pinjaman, investor, dan pihak lain berupaya melindungi kepentingan mereka.
Pengajuan kebangkrutan atau insolvensi tidak selalu pasti akan mengakibatkan klaim D&O, tetapi ketika terjadi, hal itu dapat sangat mahal. Dalam hal kegagalan perusahaan, kreditor dan kurator kebangkrutan dapat berupaya memulihkan dana dengan menargetkan D&O, yang berpotensi membuat mereka menghadapi biaya pembelaan yang besar.
Penting bagi para direktur untuk memahami kewajiban fidusia mereka yang diperluas dalam hal insolvensi, mencari nasihat ahli, dan menyimpan catatan rinci tentang semua keputusan penting dan informasi pendukung. Informasi tersebut akan sangat penting jika D&O menghadapi klaim salah urus atau tuduhan konflik kepentingan.
(ach/ach)


















































