RI Punya Kawasan Industri Raksasa, Hasilkan Bahan Baku Baterai EV

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Komunikasi PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Emilia Bassar mengaku bahwa pihaknya berkomitmen mendukung penuh program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah. Pasalnya, program hilirisasi menjadi langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekono nasional, khususnya dari segi peningkatkan nilai tambah produk.

Ia mengungkapkan, saat ini 90% dari produksi IMIP itu berfokus di stainlessteel dan karbon steel dan 10% untuk bahan baku EV. Dengan kata lain, produksi Nickel Pig Iron (NPI) selama 1 tahun sektiar 3,9 juta metrik ton sementara stainles stel dan karbon steel masing-masing 6 juta metrik ton per tahun.

"Sehingga kawasan industri ini tumbuh seiring produk turunan yang nilai tambahnya tinggi. Di situ kami berkontribsui mendukung kegiatan tersebut," ujarnya pada acara Mining Zone Special Dialogue CNBC Indonesia, Kamis (10/07/2025).

Untuk diketahui kawasan industri IMIP dibangun pada 2013 dan mulai beroperasi pada 2015. IMIP ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Obyek Vital Nasional (OVN) pada 2019.

Adapun kawasan ini memiliki luas 4.000 hektar yang akan terus dikembangkan hingga mencapai 6.000 hektar dan menampung sebanyak 54 pabrik perusahaan yang beroperasi.

Kawasan industri IMIP terintegrasi dengan produk utama yang dimiliki berupa nikel, stainless steel, carbon steel, dan yang terbaru adalah bahan baku baterai kendaraan listrik (electronic vehicle). IMIP juga memiliki industri pendukung,mulai dari coal power plant, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga fasilitas penunjang lain di antaranya pelabuhan dan bandara.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Produksi Nikel RI Jadi Dipangkas? Ini Kabar Terbaru dari ESDM

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |