Raksasa Bisnis China Ini Akuisisi 86% Saham KDTN

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Purisentul Permai Tbk (KDTN), emiten yang bergerak di bidang jasa akomodasi dan perhotelan, mengungkap rencana pengambilalihan 86% saham KDTN oleh Ruby Mining Ltd, anak usaha yang dimiliki langsung oleh Huayou Holdings Group, salah satu perusahaan tambang nikel dan material baterai terbesar di China.

Huayou Holdings Group merupakan korporasi global yang telah melantai di Bursa Saham China dan dikenal sebagai pemain utama dalam rantai industri baterai kendaraan listrik dunia, dengan lini bisnis terintegrasi mulai dari pertambangan nikel, smelter, HPAL (High Pressure Acid Leaching), material katoda baterai, hingga daur ulang baterai.

Di Indonesia, Huayou bukanlah pemain baru. Perusahaan ini telah memiliki setidaknya 9 pabrik smelter, termasuk fasilitas yang menggunakan teknologi HPAL, teknologi kunci untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan baku utama baterai lithium.

Salah satu proyek terbesar Huayou adalah Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP) di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kawasan ini dikembangkan sebagai kawasan industri hijau terintegrasi.

IPIP sendiri telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah Indonesia dan diproyeksikan menjadi hub industri baterai kelas dunia dengan standar ESG tinggi. Selain Pomalaa, Huayou juga terlibat dalam berbagai proyek strategis lain di Indonesia, termasuk kerja sama dengan Vale Indonesia dan Ford Motor Company, yang semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat rantai pasok baterai global.

Berdasarkan data publik dan estimasi industri, total nilai aset Huayou Holdings Group di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar Rp180 triliun. Angka ini kontras dengan kapitalisasi pasar KDTN saat ini yang masih berada di kisaran Rp1,2 triliun.

Perbedaan skala yang sangat besar ini memunculkan spekulasi kuat di kalangan pelaku pasar bahwa KDTN berpotensi menjadi kendaraan publik (listed vehicle) bagi ekspansi aset dan bisnis Huayou di Indonesia.

Apabila ke depan terjadi pengalihan atau injeksi aset melalui skema korporasi seperti right issue, private placement, atau aksi korporasi lainnya, maka valuasi KDTN dinilai masih sangat undervalued dibandingkan potensi fundamental yang dapat terbentuk.

Bahkan, dengan pendekatan valuasi berbasis aset dan kapitalisasi pasar, sejumlah pelaku pasar menilai harga saham KDTN secara teoritis dapat berada di level yang jauh lebih tinggi dibandingkan posisi saat ini yaitu di level Rp. 144.000 / lembar apabila integrasi aset Huayou terealisasi secara resmi.

Masuknya Huayou Holdings Group melalui Ruby Mining Ltd membuka peluang besar bagi KDTN untuk mengalami transformasi bisnis secara fundamental, dari emiten perhotelan menjadi perusahaan dengan eksposur langsung ke industri nikel dan baterai kendaraan listrik, salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat secara global.

KDTN dinilai berpotensi menjadi salah satu emiten strategis baru di sektor energi hijau dan kendaraan listrik di Bursa Efek Indonesia. Hingga saat ini, manajemen KDTN belum mengumumkan secara rinci rencana lanjutan pasca pengambilalihan saham tersebut. 

(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |