Program JKN Sukses Tekan Angka Kemiskinan, Ini Buktinya!

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak diselenggarakan pada tahun 2014 lalu, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kian memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya memberikan perlindungan dari risiko biaya berobat, program yang dikelola BPJS Kesehatan ini juga mendorong akses layanan kesehatan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, berbagai capaian tersebut menunjukkan bahwa Program JKN telah menjadi bagian penting dari pembangunan sosial ekonomi Indonesia."Program JKN membuat kualitas hidup masyarakat membaik, akses pelayanan kesehatan terbuka luas, sehingga angka harapan hidup meningkat. Ini bukti nyata bahwa kesehatan bukan hanya urusan medis, tetapi juga investasi bagi kemajuan bangsa," ujar Rizzky dalam keterangan resmi, Jumat (14/11/2025).

Berdasarkan hasil kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), implementasi Program JKN berperan dalam menurunkan angka kemiskinan, hingga memperluas akses layanan kesehatan.

Jumlah masyarakat yang terhindar dari kemiskinan berkat adanya perlindungan JKN meningkat dari 1,16 juta orang pada 2016 menjadi 5,7 juta orang pada 2022.

"Artinya, masyarakat tidak lagi jatuh miskin hanya karena terbebani biaya berobat. Dulu masih muncul stigma bahwa orang miskin dilarang sakit, tapi sekarang stigma tersebut berubah menjadi orang sakit dilarang bayar, karena biaya pengobatan dijamin BPJS Kesehatan. Siapa pun, dari kota hingga pelosok, punya hak yang sama untuk sehat," tegasnya.

Dari sisi ekonomi, lanjut Rizzky, BPJS Kesehatan turut menjadi motor penggerak pertumbuhan nasional. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita naik dari Rp1 juta per tahun pada 2016 menjadi Rp1,1 juta per tahun pada 2019, sementara jumlah lapangan kerja yang tercipta mencapai 3,25 juta orang pada 2023 dengan nilai output ekonomi sekitar Rp316 triliun.

"Perputaran dana kesehatan di rumah sakit, apotek, hingga tenaga medis menciptakan efek berantai bagi ekonomi daerah. Program JKN bukan hanya menjaga kesehatan rakyat, tapi juga menyehatkan perekonomian," ujar Rizzky menegaskan.

Rizzky menambahkan, dampak positif JKN juga tercermin pada meningkatnya angka harapan hidup (AHH) nasional dari 70,9 tahun pada 2013 menjadi 73,9 tahun pada 2023. Ia menilai, peningkatan ini mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya saing.

Dengan berbagai dampak positif tersebut, Rizzky menegaskan bahwa Program JKN perlu terus mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Edukasi dan penguatan pemahaman perlu dilakukan agar masyarakat memahami manfaat dan mekanisme program ini secara menyeluruh.

Seperti upaya digitalisasi yang dilakukan melalui Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA) di nomor 08118165165, dan BPJS Kesehatan Care Center 165 penting diketahui oleh masyarakat. Inovasi tersebut dapat membantu mengurangi antrean, mempercepat proses layanan, dan memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan meski berada jauh dari kantor cabang.

"Semakin tinggi pemahaman masyarakat, semakin besar pula keberhasilan Program JKN dalam memberikan perlindungan kesehatan yang berkeadilan," ujarnya.

Untuk memperluas jangkauan sosialisasi, BPJS Kesehatan juga melibatkan generasi muda melalui ajang Duta Muda BPJS Kesehatan yang menggandeng siswa-siswi SMA/SMK/MA sederajat di berbagai daerah. Program ini bertujuan mencetak agen perubahan yang mampu menjadi jembatan edukasi antara BPJS Kesehatan dan masyarakat.

"Duta muda kami bukan hanya simbol, tapi motor penggerak. Mereka menjadi wajah baru BPJS Kesehatan yang mengedukasi masyarakat dengan bahasa generasi mereka sendiri. Dengan semangat dan kreativitas anak muda, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa bergotong royong lewat JKN adalah bagian dari kepedulian sosial yang harus dijaga lintas generasi," tutupnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif Iuran Jaminan Kesehatan Nasional Bakal Naik? Ini Kata Menkes BGS

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |