Profesor Ekonomi Ini Juluki Presiden Prabowo 'Welfarist'

10 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Arief Anshory Yusuf menjuluki Presiden Prabowo Subianto sebagai seorang yang memiliki pola pikir welfarist.

Welfarist, atau penganut paham welfarisme bila merujuk pada definisi yang disebut dalam Stanford Encyclopedia of Philosophy merupakan seseorang yang menganut pemahaman kesejahteraan masyarakat adalah hal terpenting dalam bernegara.

"Saya boleh bilang ia Welfarist, tapi enggak tahu ada istilahnya apa enggak ya, tapi dia Welfarist," kata Areif dalam program Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia, dikutip Kamis (10/7/2025).

Arief mendasari penilaiannya ini dari hasil pertemuan rutin DEN dengan Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan ini tak mengherankan karena DEN dibentuk Prabowo dengan mandat untuk memberikan masukan langsung kepada Presiden hal-hal terkait perekonomian.

"Kalau saya pribadi, saya nggak kenal personal dengan Pak Presiden, tapi dalam hampir semua diskusi-diskusi dengan Dewan Ekonomi Nasional itu saya terkesan dengan bagaimana dia terlibat langsung di diskusi-diskusi, dan sangat concern dengan masalah ekonomi," kata Arief.

Selama bertemu secara langsung dengan Prabowo, Arief mengaku melihat Prabowo bukanlah seseorang pemimpin negara layaknya Hugo Chavez maupun Narendra Modi yang lebih ke populis, apalagi Margaret Thatcher ataupun Ronald Reagan yang lebih ke sisi liberal ataupun neoliberal.

Oleh karena itu, dalam melihat filosofi ekonomi Prabowo, Arief cenderung melihatnya sebagai kepala negara welfarist. Sebab, program-program prioritasnya pun telah mencerminkan cara pandangnya itu dalam memperbaiki ekonomi RI.

"Kenapa welfarist? karena dia, saya lihat, yang paling dikhawatirkan, food, makanan. Jadi makanya ketahanan pangan, dan bagaimana supaya Indonesia itu enggak kelaparan, kelaparan dalam tanda arti yang luas, makanya dia itu top priority. Termasuk MBG top priority," ucap Arief.

"Jadi welfare, kesejahteraan masyarakat dalam arti luas. Itu saya lihat seperti itu," tegasnya.

Menariknya, Arief mengatakan, welfarist yang biasanya cuma fokus terhadap rakyat dan tidak terlalu tertarik dengan korporasi tidak terjadi dengan Prabowo. Sebab, Prabowo melahirkan BPI Danantara yang notabenenya adalah korporasi pemberi modal.

"Jadi di satu sisi dia bikin Indonesia Incorporated, di satu sisi dia pro people, jadi ini aneh, saya tidak tahu ini mungkin kita harus mempelajari ini, para ekonom-ekonom, dan banyak ide-ide yang datang dari dia sendiri," tutur Arief.

Arief mengatakan, Prabowo juga kerap kali melontarkan kebijakan ekonomi yang murni berasal dari pemikirannya. Misalnya kebijakan deregulasi yang tiba-tiba terlontar dari mulutnya saat Forum Sarasehan Ekonomi pada April 2025 lalu.

"Mungkin banyak yang beranggapan ini siapa yang ngasih ide? himself, itu dia sendiri, saya saksinya, senga anggota DEN saksinya, jadi saya juga bingung, karena saya pernah mengusulkan ke Pak Jokowi hal yang sama pada 2011," tegas Arief.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Presiden Prabowo Ungkap Masalah yang Dihadapi Dunia

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |