Prabowo Sentil Pakar yang Sebut RI Boleh Bergantung Impor Soal Pangan

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menyebut fokus di awal pemerintahan adalah mengamankan ketersediaan pangan di dalam negeri. Ia menegaskan tidak setuju dengan pandangan pakar yang menyebut bahwa pangan boleh bergantung dari impor.

"Kalau ada pakar-pakar yang merasa dirinya hebat dan pintar, mau menyakiti kita bahwa kita boleh bergantung impor, itu menurut saya adalah pakar yang sesat pikirannya," kata Prabowo, saat memberikan sambutan di acara Peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (4/11/2025).

Menurut Prabowo negara yang merdeka harus bisa menguasai, mengamankan, hingga memproduksi pangannya sendiri. Dia juga bercerita bahwa di awal pemerintahannya memang fokus dalam mengamankan pasokan dari dalam negeri.

"Pangan ini adalah yang paling strategis, tidak mungkin ada negara kalau makan tidak ada, dan tidak ada bangsa yang boleh tergantung dengan pangan dari negara lain, tidak bisa," tegasnya.

Hingga pada saat ini, pemerintahan yang dipimpinnya telah berhasil mengamankan produksi pangan dengan capaian tertinggi sepanjang sejarah republik. Dari catatan Badan Pusat Statistik, memperkirakan produksi beras nasional Januari - Desember 2025 akan mencapai 34,77 juta ton, atau naik 4,15 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) di Oktober 2025.

Prabowo mengatakan bahwa arah pemerintahan berikutnya adalah swasembada energi, yang diperkirakan bisa tercapai dalam kurun waktu 4 - 5 tahun lagi. Selain itu pemerintah juga akan fokus untuk memperbaiki transportasi umum seperti moda kereta api.

"Sesudah itu tentunya kita harus amankan semua kekayaan kita dan kereta api menjadi salah satu faktor membantu rakyat. membantu rakyat menengah, rakyat bawah. Kalau orang kaya dia bisa naik pesawat, bisa naik mobil, rakyat sebagian besar akan merasa manfaat daripada kereta api," kata Prabowo.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bea Masuk Turun 2,8%, Pemerintah Kurangi Impor Pangan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |