Perang Baru di Asia Tinggal Menunggu Waktu, AS Bongkar Strategi China

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang mantan pejabat tinggi pertahanan AS telah memperingatkan para anggota parlemen bahwa invasi China ke Taiwan "sudah tidak jauh lagi" di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

Melansir Newsweek, Minggu (18/5/2025), pensiunan jenderal dan mantan komandan Angkatan Darat AS di Pasifik, Charles Flynn, memaparkan langkah-langkah yang diperlukan pasukan tentara China untuk memenangkan peperangan.

Sebelumnya, China telah berjanji untuk bersatu dengan Taiwan, yang dianggapnya sebagai wilayahnya, meskipun Partai Komunis China tidak pernah berkuasa di sana.

Beijing, dalam beberapa tahun terakhir, meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan untuk menghukum Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di pulau itu, yang skeptis terhadap Beijing.

Para pejabat AS yakin pemimpin China Xi Jinping telah menginstruksikan Tentara Pembebasan Rakyat untuk mampu merebut Taiwan pada tahun 2027, meskipun ia tidak bermaksud untuk memberikan perintah tersebut tahun itu.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan yang lainnya dalam pemerintahan Presiden Donald Trump telah menekankan bahwa menghalangi Tiongkok berarti membuat invasi tersebut semahal mungkin.

Dalam sambutannya pada hari Kamis di sidang DPR yang difokuskan pada Partai Komunis China, pensiunan Jenderal Charles Flynn, mantan komandan Angkatan Darat AS di Pasifik, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa "ancaman invasi Tiongkok ke Taiwan tidak lagi jauh atau teoritis."

Flynn berbicara di sidang Komite Terpilih DPR tentang Persaingan Strategis antara Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok.

Dalam sebuah pernyataan yang disiapkan sebelum sidang, Flynn menunjuk pada besarnya tantangan yang akan dihadapi China dalam melancarkan serangan. Faktor-faktor yang menurutnya membantu mengimbangi kesenjangan kemampuan yang menganga antara militer Taiwan dan China.

Flynn mencatat, pasukan China harus menyeberangi Selat Taiwan sepanjang 100 mil di bawah tembakan gencar. Setelah mencapai pantai Taiwan, mereka harus membangun dan mempertahankan pangkalan pantai.

Di kota-kota Taiwan, pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) kemudian akan menghadapi perang kota melawan para pembela yang bersembunyi di posisi-posisi yang dibentengi. Akhirnya, China harus mencapai semua ini sebelum AS dan sekutunya dapat mengerahkan pasukan mereka sepenuhnya untuk melakukan intervensi.

Flynn menekankan bahwa sementara para analis sering kali berfokus pada angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan roket China yang berkembang pesat, kekuatan darat negara itu pada akhirnya menentukan hasilnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS - China Berdamai, Perang Tarif Berakhir?

Next Article Kekuatan Nuklir China Makin Ngeri, Siap-Siap Perang Dunia 3?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |