Jakarta -
Kementerian Lingkungan Hidup (LH) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggandeng puluhan universitas dan pakar dalam membantu penanggulangan bencana Sumatera. Mereka akan dilibatkan dalam pembangunan tata ruang hingga hunian tetap untuk korban bencana.
"Kami bersama Bapak Menteri Diktisaintek Prof Brian sedang memformulasikan lakukan penguatan karena beberapa langkah telah kita lakukan bersama," ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam konferensi pers di Kementerian LH, Jakarta Selatan, Selasa (23/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanif mengatakan saat ini Kementerian LH dan Kemdiktisaintek tengah melakukan penilaian cepat atau rapid assessment untuk penanganan pascabencana. Kegiatan ini akan melibatkan puluhan universitas, pakar, dan teknokrat Kementerian LH.
"Kami kira ini bisa selesai pada Januari 2026. Jadi ini penting sehingga kemudian hunian menetapnya nanti terbangun ini jauh dari potensi bencana ini menjadi sangat penting. Sehingga rapid assessment ini kami harapkan bisa selesai di Januari 2026 dan ini sedang susun," jelasnya.
Dia menjelaskan rapid assessment dilakukan melalui dua skema, yaitu penentuan kesesuaian lokasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup bersama pakar. Kemudian perencanaan layout kota, pemukiman, dengan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.
"Jadi ini kita susun, kita harapkan bulan Januari sudah selesai. Kemudian dari sisi lanskap, dari sisi kawasan, dari sisi daratan, maka kita bersama Pak Menteri Diktisaintek akan melakukan evaluasi pelaksanaan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS), yang menjadi landasan penyusunan kebijakan wilayah dan sektor," ucapnya.
Lebih lanjut, Hanif menjelaskan Kementerian LH dan Kemdiktisaintek akan membandingkan antara rencana pembangunan tata ruang dengan kondisi wilayah saat banjir melanda. Ini akan menjadi pertimbangan rehabilitasi pascabencana.
"Jadi tiga tahapan ini kita susun dalam waktu 3 bulan dari sekarang, ini harus selesai. Jadi kajian lingkungan hidup strategis yang akan mengevaluasi tata ruang akan kami selesaikan dengan Pak Menteri Diktisaintek paling tidak di bulan Maret nggih, Pak? Ini harus selesai," bebernya.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan kerja sama antara Kementerian LH dan Kemdiktisaintek dibutuhkan dalam penanggulangan pascabanjir Sumatera. Dia mengapresiasi Menteri LH Hanif Faishol dalam melibatkan Kemdiktisaintek mengenai hal ini.
"Karenanya, kami menghargai dan kami mengapresiasi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Menteri Lingkungan Hidup yang telah mengundang kami, kemudian melibatkan," jelasnya.
Kemdiktisaintek akan meminta rektor dari berbagai universitas untuk merekomendasikan nama dosen maupun guru besar yang memiliki keahlian di bidang terkait. Mulai dari bidang kehutanan, lingkungan hidup, hidrogeologi, sipil, tata ruang, dan lain-lain.
"Ini kita akan libatkan dalam satu tim multidisiplin, dan juga nantinya tim ini tentu akan berada dalam arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk melakukan kajian-kajian. Melakukan penelitian-penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, secara ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Sehingga mereka akan memberikan hasil kajian seobjektif mungkin," tutupnya.
Lihat juga Video 'IDAI Ungkap Penyakit yang Banyak Dialami Korban Bencana':
(lir/lir)


















































