Pabrik Motor Listrik RI Tiba-Tiba PHK, Ternyata Ini Biang Kerok

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Subsidi kendaraan motor listrik belum menemui kejelasan meski Semester I 2025 ini sudah berakhir kemarin. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi mengungkapkan bahwa sudah mulai timbul dampak pemutusan hubungan kerja pada pekerja di pabrik ya.

"PHK nyatanya semua sudah mulai, saya nggak tahu dirumahkan apa PHK. Pengurangan pegawai sudah ada, karena ya kapasitas berkurang, gaji besar, jadi strategi bertahan dengan pengurangan pegawai," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/7/2025).

PHK yang terjadi di industri motor listrik karena hingga saat ini pemerintah belum memberikan tanda-tanda bakal merilis subsidi motor listrik, kelanjutan subsidi motor listrik juga belum jelas dilanjut atau tidak, padahal tahun lalu mendapat diskon jor-joran sebesar Rp 7 juta per unit.

"Jualan paling cuma bisa jualan 20% atau 30%nya dari sebelumnya, bervariasi masing-masing, jadi penurunan sampai 70-80%," sebut Budi.

Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)Foto: Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)
Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)

Kondisi ini berbeda jauh dengan tahun lalu dimana masing-masing pabrikan bisa menjual sampai ribuan unit.

"Saya tanya ke industri paling jualan cuma 300an unit per bulan, dulu bisa ribuan," ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah bisa segera memutuskan kelanjutan subsidi ini, jangan sampai kondisinya terus berlarut-larut.

"Kita dari asosiasi minta dan kemudian berharap masih ada, tapi masalah itu udah surat juga ke semua Kementerian," sebut Budi.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Miris! Penjualan Motor Listrik Ternyata Tak Laku di RI

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |