Musim Dingin Dimulai, Harga Gas Alam Melambung Pecah Rekor

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Cuaca dingin yang mulai melanda serta ekspor LNG yang mencapai rekor mendorong harga gas alam ke level tertingginya sejak lonjakan pasca invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. 

Melansir The Wall Street Journal, Kontrak gas alam berjangka pengiriman Desember naik 2,5% pada Kamis menjadi US$4,646 atau sekitar Rp77,71 juta per juta British thermal unit (MMBtu). Angka tersebut melonjak 67% dibanding tahun lalu dan menjadi yang tertinggi sejak Desember 2022, sementara kontrak Januari berada di level yang lebih mahal yaitu US$4,843.

Harga itu jauh di atas proyeksi musim dingin EIA yang memperkirakan gas berada di sekitar US$3,90. Badan federal tersebut memproyeksikan tagihan pemanas rumah tangga rata-rata sekitar US$640 musim ini, meski angka ini sangat tergantung pada pergerakan suhu.

Lonjakan ekspor LNG menuju negara-negara sekutu Eropa setelah Rusia diembargo mendorong pasokan domestik AS ke defisit besar yang sempat memicu kenaikan harga tajam. Namun setelah pasar beradaptasi, inventaris gas AS berbalik menjadi surplus yang menekan harga.

Produsen gas kemudian menahan produksi dan memangkas rencana pengeboran tahun lalu akibat anjloknya harga. Meski begitu, efisiensi yang meningkat membuat total output tetap bertahan dekat level rekor selama periode tersebut.

Persediaan gas domestik memasuki musim dingin ini dengan volume sekitar 4% lebih tinggi dibanding rata-rata lima tahun terakhir. Walau salju sudah turun di Cleveland dan Chicago, pedagang gas memperkirakan cuaca dingin tidak akan cukup kuat menekan persediaan hingga bulan depan.

"Untuk saat ini, pasar tampaknya fokus pada rekor cepatnya aktivitas ekspor yang lebih besar dibandingkan rekor produksi," tulis Ritterbusch & Associates dalam catatan kepada klien. Pandangan ini menegaskan bahwa ekspor LNG menjadi pendorong utama penguatan harga gas belakangan ini.

EIA mengatakan fasilitas ekspor LNG baru meningkat lebih cepat dari perkiraan. Lembaga itu kini memproyeksikan ekspor LNG AS rata-rata mencapai 14,9 miliar kaki kubik per hari tahun ini, naik 25% dari 2024, dan diperkirakan tumbuh 10% lagi tahun depan.

Pada pekan yang berakhir Rabu, sebanyak 34 kapal tanker LNG dengan total kapasitas 129 miliar kaki kubik meninggalkan terminal ekspor AS. Jika diasumsikan penuh, volume tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan gas lebih dari satu juta rumah tangga AS selama setahun.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Iran - Israel Makin Panas, Harga Minyak Semakin Melambung

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |