Jakarta -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya memperkuat ketahanan pangan. Sebagai informasi, kebutuhan pangan, seperti beras, di Jakarta sangat tinggi, mencapai 2.500 ton per hari, sementara luas tanah pertanian cuma 414 hektare.
Tanah pertanian ini tersebar di Jakarta Utara 341 hektar, Jakarta Barat 45 hektare, dan Jakarta Timur 28 hektare. Berbagai langkah telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan pasokan pangan terpenuhi. Salah satunya, menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah, salah satunya Pemerintah Kabupaten Karawang yang sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil beras berkualitas.
"Pemprov DKI bekerja sama dengan Pemkab Karawang untuk pengadaan beras bagi Jakarta," kata Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat panen padi bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, Pramono juga menyerahkan berbagai bantuan sarana pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karawang di Desa Kutawargi, Kabupaten Karawang, beberapa waktu lalu.
Pramono menjelaskan, kolaborasi tersebut juga bertujuan untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo terkait swasembada pangan.
"Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Ini juga sekaligus membuka peluang baru bagi para petani di Karawang untuk semakin meningkatkan produksi serta kesejahteraannya," ujarnya.
"Bisa kita lihat, tadi bersama Koperasi Produsen Pandawa Putra Tani dilakukan seremonial panen di lahan seluas satu hektar dari 150 hektar yang dikerjasamakan, serta pengiriman hasil panen sebanyak 20 ton yang nantinya akan diproses di Pabrik Food Station Tjipinang Jaya di Subang, sebelum dipasarkan secara nasional," sambungnya seraya berharap lahan kerja sama yang sudah berjalan 600 hektare bisa meningkat hingga 3.000 hektare.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga menawarkan aplikasi JAKI kepada Pemkab Karawang. Menurutnya, aplikasi tersebut bisa meningkatkan efisiensi pemerintahan yang terintegrasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Apalagi saat ini, 93 persen aktivitas masyarakat Jakarta terpantau di aplikasi tersebut.
Tidak hanya itu, Pramono mengatakan, pihaknya juga membuka pintu bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Karawang yang ingin belajar dengan BUMD DKI Jakarta.
"Kalau memang Badan Usaha Milik Daerah Karawang ini ingin belajar, kami membuka diri, mempersilahkan, karena kan nggak terlalu jauh (jarak dan waktu tempuhnya dari Jakarta), hanya satu jam seperempat," ujar Pramono.
Sementara itu, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menyambut baik kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, kolaborasi ini mampu memperkuat ketahanan pangan bagi kedua daerah.
"Alhamdulillah, para petani kami tadi juga diberikan bantuan alat pertanian, seperti traktor. Jadi, kami ucapkan terima kasih, Pak Gubernur. Mudah-mudahan nanti juga kami akan melakukan ekspansi terhadap resi gudang. Maka, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, tentunya kami menghaturkan banyak terima kasih. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik," kata Aep.
Ia mengatakan, pihaknya bakal memenuhi kebutuhan beras Jakarta. Dia menyampaikan Kabupaten Karawang memiliki lahan sawah sekitar 88 ribu hektare dengan target produksi 1,4 juta ton gabah kering pada tahun 2025.
Upaya untuk menjaga ketahanan pangan tidak sebatas itu saja. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani Rorotan Jaya di lahan seluas 235 hektare di Rorotan, Jakarta Utara.
Adapun kerja sama tersebut ditandai dengan kegiatan tanam bersama padi varietas unggul Inpari 32 serta penyerahan bantuan berupa lima unit sprayer dan 750 kilogram pupuk oleh Pemprov DKI Jakarta kepada Gapoktan Rorotan Jaya.
"Sebagai tindak lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya melakukan intensifikasi atas lahan-lahan pertanian yang ada di DKI Jakarta melalui Dinas KPKP," kata Suharini.
Dia menyampaikan lahan persawahan yang masih ada di Jakarta ini bisa dikembangkan untuk agrowisata, terlebih Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan sudah mengusulkan agar anak sekolah boleh memilih ekskul untuk lingkungan.
"Pemprov DKI Jakarta mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang pernah terjalin dan akan terus terjalin di masa depan. Semoga kerja sama ini dapat memberikan jaminan pasokan pangan bagi warga Jakarta dan Gapoktan Rorotan Jaya mendapatkan kepastian pasar, baik dari sisi harga maupun mitra penjualan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan BUMD Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat memberikan apresiasi kepada Food Station yang melakukan kerja sama dengan gapoktan.
"Insya Allah ini menjadi bagian dari ikhtiar dalam menjaga ketahanan pangan di DKI Jakarta. Saya berharap melalui kerja sama ini dapat meningkatkan produktivitas dengan target 7 ton per hektare," ucapnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan keberlanjutan ketahanan pangan dengan peningkatan produktivitas hasil pertanian. Kerja sama ini juga diharapkan mampu memberikan kepastian harga bagi para petani karena nantinya seluruh hasil panen bisa diserap oleh Food Station.
"Semoga kerja sama Food Station dan Gapoktan Rorotan Jaya dapat menjadikan Rorotan sebagai wilayah edukasi pertanian padi kepada anak-anak sekolah, sehingga tidak perlu jauh-jauh melihat proses budidaya padi di luar Jakarta," tutupnya.
(anl/ega)


















































