Menteri LH: RI Mungkin Satu-satunya Negara yang Patuh Perjanjian Paris

3 hours ago 1

Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengklaim Indonesia sangat patuh terhadap Perjanjian Paris (Paris Agreement). Bahkan, menurutnya, mungkin hanya Indonesia satu-satunya negara yang tertib.

"Maksudnya negara sudah mengenal kita, suatu negara yang sangat tertib dengan, Paris Agreement. Sertifikat kita ini sertifikat yang compliant. Mungkin di negara di dunia satu satunya kali ya, yang kita sangat, sangat berpegang teguh ke compliant," kata Hanif di COP Brasil, Selasa (11/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjanjian Paris adalah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum terkait perubahan iklim. Perjanjian ini diadopsi 196 negara pada COP21 di Paris, Prancis, pada 2015.

Perjanjian itu mulai berlaku sejak 4 November 2016. Mengutip laman United Nations Climate Change (UNFCCC), tujuan perjanjian ini untuk menjaga 'peningkatan suhu rata-rata global jauh di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri' dan 'membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri'.

Indonesia sendiri sudah berupaya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Salah satu upayanya adalah dengan membuka pasar karbon lewat program Seller Meet Buyer.

"Ini merupakan platform strategis yang mencerminkan kesiapan Indonesia untuk mengambil peran utama dalam pasar karbon global, " kata Menteri Lingkungan Hidup usai buka Seller Meet Buyer di Paviliun Indonesia, Selasa (11/11).

Lewat transaksi karbon, diharapkan bisa menyalurkan pembiayaan iklim ke masyarakat lokal, mendukung pemanfaatan lahan berkelanjutan, dan menciptakan ribuan lapangan kerja hijau.

"Ke depannya, platform ini, sebagai katalis bagi investasi jangka panjang, inovasi, dan kepercayaan terhadap pasar karbon Indonesia, akan menjadi pusat global bagi solusi iklim berintegritas tinggi dan berdampak tinggi," jelas Hanif.

(maa/maa)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |