Menhub Sebut 2 Fokus Utama Pemerintah di Libur Nataru, Apa Itu?

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru kembali menjadi perhatian utama pemerintah. Selain lonjakan jumlah penumpang, faktor alam juga membayangi kelancaran transportasi nasional di akhir tahun.

Kementerian Perhubungan telah memetakan tantangan utama dalam penyelenggaraan angkutan Nataru 2025/2026.

"Terdapat dua isu strategis pada Angkutan Nataru 2025/2026, yaitu potensi lonjakan penumpang yang akan menimbulkan kemacetan dan penumpukan pada simpul transportasi, serta Risiko cuaca ekstrem yang menurut BMKG terdapat potensi curah hujan yang tinggi pada bulan Desember hingga Januari 2026," kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam sidang Kabinet Paripurna di istana negara, Senin (15/12/2025).

Lonjakan pergerakan masyarakat juga diprediksi terjadi di kawasan wisata dan jalur utama penghubung antarwilayah. Pemerintah memberi perhatian khusus pada jalur penyeberangan yang selama ini kerap menjadi titik krusial saat libur panjang. Rekayasa operasional disiapkan untuk mencegah kepadatan yang berlebihan dan menjaga kelancaran arus kendaraan.

"Potensi kepadatan yang akan terjadi di beberapa tempat di lokasi wisata pada Nataru 2025/2026, kami memberikan perhatian kepada jalur penyeberangan lintas Barat, yaitu Merak-Bakauheni, di sini kami menyiapkan empat titik penyeberangan yang kami siapkan dengan harapan bisa mengurai kemacetan yang mungkin akan terjadi pada jalur lintas Barat," ujar Dudy.

Tidak hanya lintas Barat, jalur penyeberangan di wilayah Timur juga masuk dalam skema antisipasi. Pemerintah menilai distribusi arus kendaraan dan penumpang perlu dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi penumpukan di satu titik tertentu. Kesiapan pelabuhan alternatif menjadi bagian dari strategi pengendalian kepadatan.

"Begitu juga pada jalur lintas Timur, kami menyiapkan tiga titik untuk penyeberangan sebagaimana yang kami antisipasi untuk tidak terjadinya kemacetan maupun penumpukan pada jalur lintas Timur," sebut Dudy.

Di luar pengaturan arus, pemerintah juga mengandalkan program sosial untuk mengurangi beban perjalanan masyarakat. Program mudik gratis kembali digulirkan dengan cakupan moda yang lebih luas. Selain membantu masyarakat, skema ini juga diharapkan mampu menekan penggunaan kendaraan pribadi selama periode libur panjang.

Dudy memaparkan kesiapan program mudik gratis sekaligus operasional posko Nataru.

"Kami juga menyiapkan program Mudik Gratis dengan total peserta kurang lebih 33.049 penumpang, 5.568 sepeda motor melalui skema motor gratis, dan juga menyiapkan 75 unit bus, kemudian 12.720 penumpang kereta api, dan 17.239 penumpang moda laut. Rencana Posko Nataru akan dimulai pada tanggal 18 Desember 2025 sampai dengan 5 Januari 2026," sebutnya.

(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |