Mengintip Cara Busan Memperkenalkan Budaya RI dan Negara ASEAN

1 day ago 6
CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia

05 June 2025 17:00

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

Terletak di Jwa-dong, Haeundae-gu, Busan, ASEAN Culture House (ACH) berdiri sebagai simbol persahabatan dan pertukaran budaya antara Korea Selatan dan negara-negara ASEAN. Dengan arsitektur modern dan fasilitas lengkap, ACH menjadi pusat kegiatan budaya yang memperkenalkan kekayaan tradisi dan seni dari 10 negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ACH yang dikelola oleh Korea Foundation diresmikan pada 1 September 2017 di Busan, bertepatan dengan peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN dan Tahun Pertukaran Budaya ASEAN-Korea 2017. Pendirian ACH merupakan hasil dari KTT Peringatan ASEAN-ROK 2014 di Busan, dengan tujuan memperkuat pemahaman dan pertukaran budaya antara Korea Selatan dan negara-negara ASEAN. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

Melalui pameran permanen, pertunjukan seni, dan program interaktif, pengunjung diajak untuk merasakan langsung keunikan budaya ASEAN, termasuk juga budaya dari Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya alat-alat musik khas negara-negara ASEAN yang dipamerkan. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ACH bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga ruang untuk merayakan keberagaman dan memperkuat hubungan antarbangsa. Dengan berbagai program yang terus berkembang, ACH mengundang semua kalangan untuk menjelajahi dan menghargai kekayaan budaya ASEAN. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

Dalam pameran di ACH, pengenalan budaya juga termasuk agama-agama yang banyak dianut di negara-negara ASEAN, salah satunya adalah Islam. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ACH bekerja sama dengan ASEAN Foundation dalam proyek seni KONNECT ASEAN, yang menampilkan karya seniman dari Korea dan negara-negara ASEAN untuk memperkuat kesadaran dan pemahaman budaya ASEAN di Korea. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

Sejak Januari 2023, ACH telah membuka Zona Pengalaman Digital yang menawarkan pengalaman budaya ASEAN melalui teknologi digital seperti realitas virtual, dinding media LED, video imersif, dan avatar interaktif. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

ASEAN Culture House (ACH) di Busan menyelenggarakan berbagai pameran permanen dan khusus untuk menyoroti sejarah, masyarakat, dan budaya dari 10 negara ASEAN, termasuk Indonesia. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

Zona Pengalaman Digital yang baru dibuka menambah dimensi baru bagi masyarakat Busan dalam memahami budaya negara-negara ASEAN melalui teknologi canggih. (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |