Melihat Ketatnya Prosedur SPPG Polda Metro di Cengkareng Jaga Kualitas MBG

3 hours ago 1

Jakarta -

Polda Metro Jaya turut mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk mengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG). Seluruh prosedur tahapan pengolahan hingga pendistribusian diterapkan dengan pengawasan ketat untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga.

detikcom berkesempatan untuk melihat langsung penerapan standar program tersebut di salah satu SPPG yang didirikan Polda Metro, yaitu SPPG Cengkareng di Jakarta Barat. Selama dua hari di sana, detikcom memantau petugas melakukan pencucian ompreng, penyajian hingga pengiriman makanan kepada penerima manfaat.

detikcom tiba di SPPG Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (5/11/2025) pukul 16.00 WIB. Pada hari pertama, detikcom langsung disambut oleh Kepala SPPG Cengkareng milik Polda Metro Jaya, Triya Ruliyanti. Triya langsung menjelaskan mekanisme pengolahan yang dilakukan oleh SPPG Cengkareng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyampaikan seluruh proses yang dilakukan dalam pengolahan MBG ini telah memenuhi standar mutu dari Badan Gizi Nasional (BGN). Pihaknya juga memastikan SPPG Cengkareng benar-benar menjaga kualitas makanan maupun ompreng yang digunakan agar manfaat MBG bisa terasa manfaatnya bagi para siswa.

Kepala SPPG Cengkareng milik Polda Metro Jaya, Triya RuliyantiKepala SPPG Cengkareng milik Polda Metro Jaya, Triya Ruliyanti Foto: Kurniawan/detikcom

Dia mengatakan upaya dalam menjaga kualitas ini, salah satunya dilakukan dengan pengecekan ketat oleh tim dari Bidang kedokteran dan kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya. Pihaknya memastikan tidak ragu untuk mengganti menu makanan jika dinilai tidak layak konsumsi oleh tim Dokkes.

"Setiap hari tim Dokkes itu datang, sebelum tim pemorsian. Apabila ada yang terbukti positif, itu akan ditarik, juga harus diganti dengan komponen yang ada. Hal ini sangat ditekankan," ujar Triya saat berbincang dengan detikcom di SPPG Cengkareng, Jakarta Barat.

detikcom kemudian melanjutkan kegiatan di SPPG Cengkareng dengan melihat sejumlah relawan atau pekerja yang tengah melakukan pencucian ompreng. Mereka terlihat kompak secara bersama-sama melakukan pembersihan ompreng.

Adapun proses pencucian ompreng ini diawali dengan pemilahan sisa makanan pada ompreng. Kemudian ompreng dibilas menggunakan air mengalir. Usai dibilas, ompreng ini langsung diberi sabun lalu dibersihkan.

Setelah dibersihkan, ompreng tersebut dibilas kembali sebanyak 3 kali ke dalam bak yang telah tersedia. Pembilasan ini dilakukan untuk menghilangkan sisa sabun yang digunakan dalam pembersihan ompreng.

SPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng, Jakarta BaratSPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng, Jakarta Barat Foto: Kurniawan/detikcom

Selesai dibilas, ompreng-ompreng tersebut pun diletakkan ke rak bersih dan dibawa menuju tempat pengeringan. Ompreng-ompreng ini kemudian dimasukkan ke dalam oven pengering selama 10 menit dengan suhu 300 derajat celcius untuk mematikan mikroorganisme serta mensterilkan minyak maupun debu-debu yang menempel. Ompreng yang sudah kering selanjutnya dimasukkan ke dalam rak dan disimpan rapih.

Selanjutnya, pada pukul 18.00 WIB, bahan makanan yang akan digunakan untuk menu MBG mulai berdatangan, seperti tahu, sayuran, cabai, bawang, kentang, serta jagung. Para relawan atau pekerja SPPG pun mulai mengiris bahan baku yang mulai berdatangan itu.

Menjelang dini hari, tepatnya pukul 22.00 WIB, daging ayam segar juga mulai datang. Daging tersebut pun langsung dibersihkan dan diberikan bumbu marinasi. Setelah marinasi selesai, potongan ayam itu pun langsung dicemplungkan ke dalam tepung. Menu yang akan disajikan berupa ayam katsu.

SPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng, Jakarta BaratSPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng, Jakarta Barat Foto: Kurniawan/detikcom

Potongan yang telah diberi tepung tersebut langsung dituang ke dalam kuali besar untuk digoreng. Proses penggorengan dimulai sejak pukul 01.00 dini hari, Kamis (6/11). Ayam digoreng hingga tepung berwarna keemasan yang artinya sudah dalam keadaan matang sempurna.

Proses goreng ayam ini juga dibarengi dengan pengolahan tahu. Tahu yang terlihat diiris tipis oleh tim masak kemudian digoreng. Potongan tahu tersebut pun selanjutnya ditumis bareng dengan bumbu.

Selain menyiapkan lauk, tim dapur juga sekaligus memasak nasi alat masak berukuran besar. Dengan cara ini, porsi yang diperoleh pun langsung banyak dengan tingkat kemasakan yang sempurna.

Setelah ayam dan tahu selesai digoreng dan nasi juga secara bertahap selesai dimasak, tim masak tidak langsung memasukkannya ke dalam ompreng. Tim memasak lebih dulu menghilangkan panas masakan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kelembaban saat makanan tersebut dimasukkan ke dalam ompreng.

Sambil menunggu panas ayam, tahu, dan nasi hilang, tim dapur pun mulai mengolah sayuran. Sayuran terdiri dari sawi putih dan jagung. Pengolahan sayur dilakukan paling akhir karena bahan baku sayur lebih cepat matang ketika dimasak.

Durasi memasak sayur yang tidak lama ini pun diselingi dengan proses pengemasan makanan yang sudah panas tidak panas lagi ke dalam ompreng. Pengemasan makanan ini pun dilakukan secara bersama-sama oleh tim memasak.

Adapun durasi memasak dari mulai persiapan hingga selesai memakan durasi 4 hingga 5 jam. Namun, dalam pengolahannya ini, tim SPPG membaginya ke dalam tiga waktu. Hal ini dilakukan disesuaikan dengan pengiriman ke sekolah-sekolah yang dibagi 3 kloter.

Namun, sebelum didistribusikan, makanan lebih dulu dilakukan pengecekan oleh tim Bidang kedokteran dan kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah makanan yang akan didistribusikan sudah terbebas dari formalin, arsenik, sianida, dan nitrit.

SPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng, Jakarta BaratSPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng, Jakarta Barat Foto: Kurniawan/detikcom

Setelah proses pemeriksaan oleh pihak Dokkes selesai dan makanan dipastikan sudah dalam keadaan bersih, tim memasak pun langsung menyerahkan ke tim distribusi. Ompreng-ompreng berisi MBG ini pun mulai disusun ke dalam mobil.

Proses pendistribusian pertama dilakukan pada pukul 07.00 WIB. MBG kloter pertama dikirim ke Posyandu hingga sekolah TK. Sedang kloter kedua dikirim untuk sekolah-sekolah dasar, baik ukuran kecil bagi kelas 1-3 dan ukuran besar bagi kelas 4-6. Pengiriman kloter kedua dilakukan pada pukul 09.00 WIB.

Sementara kloter ketiga atau yang terakhir di SPPG Cengkareng ini dikirim pukul 10.30 WIB. Kloter ketiga ini dikirim untuk sejumlah SMK maupun MTS.

Arahan Kapolri Terus Dukung Program Pemerintah

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam berbagai kesempatan, memerintahkan jajarannya untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk MBG. Hal itu telah dibuktikan dengan pembentukan SPPG Polri yang kini telah mencapai 672 unit dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 juta orang serta menyerap tenaga kerja sebanyak 33.600 Naker.

Dari SPPG tersebut, terdapat sebanyak 159 SPPG telah beroperasional, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG.

Kapolri memastikan Polri tidak akan berhenti dalam mendukung program pemerintah. Dia mengatakan Polri akan terus mengoptimalkan program MBG ini.

"Dan tentunya kita tidak akan berhenti sampai sini, jadi progres pembangunan SPPG terus akan kita optimalkan sampai dengan akhir tahun, sehingga kita bisa maksimal untuk betul-betul mendukung program Pak Presiden terkait program MBG yang saat ini sedang dicanangkan," kata Kapolri dalam kesempatan sebelumnya.

Kapolri juga memastikan makanan yang berasal dari SPPG di bawah naungan Polri sudah lebih dulu melewati uji makanan. Sebab, dia mengatakan selalu memberikan arahan mengenai test food kepada anggota sebelum makanan MBG itu didistribusikan.

"Dan tentunya saya selalu menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi, sampai di tempat selalu dilakukan quality control dengan melaksanakan test food security, sehingga memastikan bahwa saat makanan sampai di siswa semua sampai di sekolah semuanya dalam keadaan higienis dan siap saji. Karena itu memang jadi penekanan kita khususnya SPPG di bawah naungan Mabes Polri maupun Polda jajaran," jelasnya.

Komitmen Kapolda Metro Pastikan MBG Lancar

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga memastikan SPPG yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya siap mendukung program MBG. Hal itu dia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Cengkareng.

Irjen Asep menjelaskan seluruh proses produksi berjalan sesuai standard operating procedure (SOP). Mulai dari pemeriksaan keamanan bahan makanan hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis.

"Kami memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar," ujar Asep, Jumat (24/10).

Dia juga menegaskan harapannya agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera.

(knv/knv)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |