Jakarta -
Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono, menyerukan agar peringatan Hari Pahlawan tidak sekadar menjadi ajang mengenang jasa para pejuang kemerdekaan, tetapi juga momen untuk menghargai para pahlawan pangan Indonesia, seperti petani, nelayan, peternak, serta pemulia benih unggul. Menurutnya, mereka berjuang setiap hari untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kalau dulu para pahlawan berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan, maka hari ini para pahlawan pangan berjuang melawan tantangan alam, cuaca, dan ketidakpastian ekonomi untuk memastikan bangsa ini tidak kelaparan. Mereka adalah pahlawan bangsa masa kini," ujar Mardiono, dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).
Mardiono menegaskan ketahanan pangan merupakan kunci kedaulatan bangsa. Ia menambahkan, di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan fluktuasi harga komoditas, Indonesia harus memastikan sektor pangannya tetap kuat dan mandiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara yang kuat adalah negara yang mampu memberi makan rakyatnya dari hasil bumi sendiri. Karena itu, keberadaan para petani, nelayan, peternak, dan pemulia benih adalah benteng kedaulatan Indonesia," tegasnya.
Mardiono menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi pelaku utama sektor pangan, seperti keterbatasan akses permodalan, infrastruktur produksi yang belum merata, serta menurunnya minat generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian. Ia menambahkan, kondisi ini jadi tanggung jawab bersama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
"Kita tidak boleh membiarkan para pahlawan pangan kita bekerja dalam kesunyian dan ketidakpastian. Sudah saatnya mereka memperoleh perhatian, perlindungan, dan kesejahteraan yang layak," tuturnya.
Mardiono menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi lintas kementerian, lembaga, dan daerah dalam memperkuat sistem pangan nasional. Ia menilai bahwa transformasi digital, inovasi teknologi budidaya, serta penguatan kelembagaan ekonomi rakyat seperti koperasi dan BUMDes menjadi kunci dalam memperkokoh ekosistem pangan nasional.
"Kita harus membantu para pelaku pangan naik kelas. Melalui digitalisasi, pembiayaan inklusif, dan kolaborasi antar-daerah, kita bisa menjadikan sektor pangan bukan hanya penopang ekonomi desa, tetapi juga motor pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Selain itu, ia juga menegaskan PPP konsisten memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada pelaku utama sektor pangan.
"PPP memandang kerja para pahlawan pangan sebagai bagian dari ibadah. Mereka bekerja untuk menyejahterakan umat dan menjaga keberlanjutan kehidupan. Itulah bentuk jihad ekonomi yang sesungguhnya," tegasnya.
Terakhir, Mardiono mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menghargai dan mendukung perjuangan para pahlawan pangan Indonesia dengan cara membeli produk lokal, tidak membuang makanan, dan berpartisipasi dalam gerakan kemandirian pangan nasional.
"Hari Pahlawan ini harus menjadi momentum untuk menyalakan kembali semangat gotong royong dalam menjaga ketahanan pangan. Mari kita hormati dan bantu para petani, nelayan, dan peternak kita. Karena dari tangan merekalah kehidupan bangsa ini terus terjaga," pungkasnya.
(akn/ega)


















































