Lepas dari China, TikTok Diam-diam Mulai Berubah

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan TikTok di Amerika Serikat (AS) agar terlepas dari induk usahanya ByteDance ternyata dibayar mahal. Dilaporkan aplikasi itu diam-diam membagikan datanya ke pemerintah setempat.

Forbes melaporkan adanya perubahan kebijakan TikTok awal tahun ini. Saat itu perusahaan tengah bernegosiasi untuk tetap bisa beroperasi di AS.

Dalam kebijakan barunya, terdapat tambahan ketentuan baru. Aplikasi bisa membagikan data tidak hanya dengan penegak hukum, namun juga dengan otoritas pengatur 'jika relevan'.

Sebagai informasi, AS memiliki aturan Stored Communications Act. Aturan membatasi jenis informasi yang diungkapkan perusahaan teknologi mengenai komunikasi pengguna tanpa perintah pengadilan.

Namun baik DHS dan ICE tetap menuntut data, seperti nama pengguna, nomor telepon, alamat IP dan informasi pengenal lain. Permintaan datang dari panggilan pengadilan administratif, yang tidak memiliki beban hukum yang sama dengan pengadilan yudisial.

Sebenarnya jika mengabaikannya, perusahaan tidak menghadapi masalah hukum. Selain itu tidak bisa mencegah perusahaan menginformasikan permintaan itu kepada pengguna.

Forbes juga mencatat perusahaan berupaya agar pengguna bisa menentang hal itu di pengadilan. Bahkan beberapa pihak ada yang melakukannya dan berhasil.

Namun Forbes menyoroti perubahan terbaru pada kebijakan TikTok akan mempersulit sebagian orang menentang permintaan itu. Janji memberitahu pengguna adanya penyerahan data oleh pemerintah juga tidak ada lagi.

Selain itu juga ada bahasa baru dalam permintaan data. Sebelumnya disebutkan "Ya TikTok menolak permintaan data dari otoritas penegak hukum".

Kini, bahasanya berubah menjadi "dapat menolak permintaan data...".

Perubahan lain juga terlihat pada subbagian yang sebelumnya bernama "kewajiban pelaporan", menjadi "kewajiban laporan proaktif". Bagian itu menyebutkan Tiktok bisa mengungkapkan data pengguna tanpa menerima permintaan hukum formal (dengan proses hukum yang sah).

Namun Forbes juga menyebutkan TikTok tak menanggapi pernyataan soal perubahan itu.

Sementara itu, Trump telah membocorkan soal pembelian operasional TikTok di AS. Dia mengatakan sekelompok investor akan membelinya dengan bentuk perusahaan baru yang bernilai US$14 miliar (Rp 233 triliun).

Belum jelas bentuk perusahaan itu nantinya. Namun media China LastPost melaporkan TikTok AS akan dibagi dua.

Usaha patungan baru seperti yang diungkap Trump bertugas mengawasi bisnis, data dan algoritma TikTok khusus AS. Sementara ByTeDance akan memiliki kurang dari 20% saham.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Trump Perpanjang Batas Waktu ByteDance Divestasi TikTok di AS

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |