Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan masih ada 28 kabupaten/kota di tiga provinsi Sumatra yang masih menerapkan status tanggap darurat, karena masih tingginya korban dan belum pulihnya akses transportasi darat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan masih cukup banyak daerah yang masih menerapkan tanggap darurat.
"Total di 3 provinsi saat ini masih ada 28 kabupaten/kota yang masih pada status tanggap darurat perpanjangan. Rinciannya Aceh 12 kabupaten/kota, Sumatra Utara 8 kabupaten/kota, dan Sumatra Barat 8 kabupaten/kota," kata Abdul dalam konferensi pers, Senin (15/12/2025).
Meski begitu, ada empat kabupaten/kota yang sudah tidak menerapkan status tanggap darurat dan sudah berada di fase transisi darurat.
"Ini sudah masuk pada fase transisi darurat, jadi sudah mulai masuk early recovery. Di Aceh, itu ada di Aceh Tenggara, Subulussalam, dan Aceh Besar. Di Sumatra Utara ada Kota Padang Sidempuan," lanjutnya.
Perkembangan Terkini Perbaikan Infrastruktur Pasca Banjir
Abdul melanjutkan, di Aceh, pembangunan jembatan sementara (bailey) Teupin Mane yang menghubungkan Bireuen - Bener Meriah sudah 100% selesai dan dibuka fungsional, tetapi diterapkan sistem buka tutup.
"Perkembangan perbaikan jembatan yang menggunakan jembatan baliey di Aceh. Untuk Teupin Mane, menghubung Bireuen dan Bener Meriah, sudah fungsional, kemarin sudah 100% dan sudah bisa dilalui meskipun masih dengan akses sistem buka-tutup," ujarnya.
Berikutnya, akses jalan KKA ke Bandara Rembele Bener Meriah sudah dapat dilalui dengan kendaraan terbatas jenis roda 4.
"Kemudian untuk akses jalan BTSA Utara/KKA ke Bandara Rembele, Bener Meriah. Ini per pagi tadi itu sudah bisa dilewati secara terbatas dengan kendaraan jenis roda 4, tetapi masih terbatas pada kendaraan yang menggunakan sistem penggerak 4 roda," jelasnya.
Di Sumatra Utara, akses jalan nasional dari Tapanuli Utara menuju Tapanuli Selatan masih terputus. Namun progres pembersihan longsor dan perbaikan sudah mencapai 95%. Berikutnya jalan provinsi dari Batang Toru-Marancar-Siprok juga masuh terputus akibat longsor, di mana proses pembersihan dan perbaikan sudah mencapai 85%.
Sementara di Sumatra Barat, akses jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang ke Kota Bukittingi via Lembah Anai masih terputus, namun sedang diperbaiki dan prosesnya sudah mencapai 92%.
Sedangkan lalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Padang Pariaman ke Kabupaten Agam via Malalak, saat ini masih dalam proses penanganan, namun sebagian sudah bisa diakses menggunakan roda dua.
Adapun satu titik terdampak pada ruas jalan Koto Mambang Balingka pada hari ini sudah terlaksana pekerjaan pembuangan material longsoran pada KM 76 + 400 untuk akses ke Jorong Cimpago, Puskesmas Malalak dan Pasar Malalak, dengan progres mencapai 85%.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

















































