Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena suara ledakan dari langit kembali menjadi perbincangan global setelah laporan serupa muncul dari berbagai belahan dunia. Dentuman yang terdengar tanpa sumber jelas itu memicu spekulasi luas, mulai dari aktivitas tektonik, fenomena kosmik, hingga tanda-tanda alam ekstrem yang belum terjelaskan.
Tidak sedikit warga yang mengira suara tersebut berkaitan dengan gempa bumi atau aktivitas geologi berbahaya. Namun, hasil kajian ilmiah terbaru mengungkap bahwa apa yang terdengar di langit bukanlah bagian dari aktivitas seismik bumi seperti yang selama ini diduga.
Sejumlah ilmuwan lintas disiplin akhirnya turun tangan mengurai misteri ini dengan menggabungkan data seismik, infrasonik, serta laporan observasi lapangan dari berbagai negara, untuk memastikan apakah fenomena tersebut benar-benar berasal dari dalam bumi atau justru dari atmosfer.
Suara misterius dari langit ini sejatinya telah terdengar beberapa kali sejak ratusan tahun lalu. Beberapa laporan muncul saat gempa New Madrid 1811-1812 dan kembali terdengar pada Januari 2020. Dentuman serupa juga pernah dilaporkan di sekitar Danau Seneca, Finger Lake, New York.
Dalam sebuah penelitian pada 2020, ilmuwan memanfaatkan data seismik dari EarthScope Transportable Array (ESTA) untuk menelusuri fenomena tersebut di Amerika Serikat dan membandingkannya dengan peristiwa serupa yang terjadi pada 2023. Sementara peneliti dari University of North Carolina melakukan kajian tambahan berdasarkan laporan media.
Verifikasi suara juga dilakukan menggunakan data seismo-akustik dari ESTA. Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa suara-suara tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas gempa bumi.
"Secara umum kami percaya ini merupakan fenomena atmosfer. Kami tidak melihatnya sebagai aktivitas seismik. Asumsi kami, suara itu menyebar melalui atmosfer, bukan melalui tanah," ujar peneliti Eli Bird, dikutip dari IFL Science, Sabtu (27/12/2025).
Para ilmuwan juga menganalisis data infrasonik, yakni gelombang suara berfrekuensi rendah yang tidak dapat didengar manusia. Mereka berhasil merekam sinyal berdurasi 1-10 detik yang berkaitan dengan laporan ledakan tersebut.
Hingga kini, belum ada penjelasan tunggal yang benar-benar final mengenai sumber suara itu. Namun, para ahli menyebut beberapa kemungkinan penyebab yang paling masuk akal, antara lain ledakan pesawat supersonik serta fenomena bolide di atmosfer bagian atas, yakni meteor yang meledak dan menghasilkan dentuman tanpa selalu terlihat oleh mata manusia.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]


















































