Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa kontestan Miss Universe 2025 melakukan aksi walk out sebagai bentuk solidaritas setelah seorang pejabat tuan rumah Thailand secara terbuka menghina Miss Meksiko, Fatima Bosch. Kabar ini pun viral di media sosial dan sebagian besar warganet membela Bosch.
Insiden bermula pada 3 November dalam acara yang disiarkan langsung melalui halaman Facebook resmi tuan rumah penyelenggaraan Miss Universe. Nawat Itsaragrisil, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Asia & Oseania untuk Miss Universe Organization (MUO) dan menjadi bagian tim penyelenggara lokal Thailand, menegur Bosch secara terbuka karena dinilai tidak menjalankan kewajiban promosi acara.
Saat menanyakan apakah Bosch tidak setuju memposting semua tentang Thailand dan kegiatannya, ia langsung menyebut: "Kalau kamu mengikuti perintah direktur nasional kamu, maka kamu bodoh ('dumb')".
Bosch mencoba menjawab, namun Itsaragrisil memotong omongan Bosch padahal ia memanggil Bosch sehingga ia berdiri dan berbicara. "Saya tidak mendengar kamu minta bicara. Tolong tetap sopan untuk saya. Saya masih berbicara, dengarkan!"
Ketegangan memuncak ketika Bosch menyatakan dirinya tidak diperlakukan dengan penghargaan sebagai perempuan. Tak lama kemudian, pengamanan dipanggil untuk mengeluarkannya dari ruangan. Insiden ini disaksikan oleh kontestan lain dan memicu reaksi spontan.
Saat Bosch keluar, kontestan lain termasuk pemegang gelar juara bertahan Victoria Kjær Theilvig dari Denmark, berdiri dan berjalan keluar ruangan sebagai aksi solidaritas.
"Ini tentang hak-hak perempuan. Kita menghormati semua orang, tapi ini bukan cara yang benar untuk menangani situasi seperti ini," kata Theilvig.
MUO kemudian merespons dengan pernyataan resmi yang menegaskan, nilai penghormatan dan martabat perempuan tidak boleh dilanggar. Presiden MUO, Raúl Rocha Cantú, menyebut tindakan Itsaragrisil sebagai agresi publik yang tidak dapat diterima.
"Saya ingin menyampaikan dengan jelas kemarahan saya yang mendalam kepada Nawat atas agresi publik yang dilakukannya terhadap Fátima Bosch, yang telah ia hina dan tunjukkan kurangnya rasa hormat, di samping penyalahgunaan wewenang yang serius dengan memanggil petugas keamanan untuk mengintimidasi seorang perempuan tak berdaya, mencoba membungkam dan mengucilkannya. Nawat, kau harus berhenti," kata Cantu.
Bosch juga memberikan pernyataan resminya melalui video dalam Bahasa Spanyol. Dia menyatakan tidak takut menyuarakan kebenarannya.
"Saya hanya ingin negara saya tahu, saya tidak takut menyuarakan suara saya. Ini hadir lebih kuat dari sebelumnya. Saya datang bukan untuk dijadikan boneka yang disulap menjadi berbusana dan gaya saja," kata ia.
Direktur minta maaf sambil menangis
Setelah videonya viral di media sosial dan mengundang kemarahan publik, Itsaragrisil menyampaikan permintaan maaf, dengan menyatakan bahwa ia berada di bawah "tekanan yang sangat besar". Permohonan maaf itu ia sampaikan pada Rabu malam, saat upacara penyambutan Miss Universe 2025,
"Saya rasa kalian pasti mengerti bahwa tekanannya sangat besar. Saya manusia. Terkadang, saya tidak bisa mengendalikan diri," kata Itsaragrisil, seperti dikutip dari CNA. "Ngomong-ngomong, saya tidak bermaksud menyakiti siapa pun karena saya menghormati kalian semua... Saya harus mengatakan, saya sangat menyesal atas apa yang terjadi."
Ia menambahkan: "Jika ada yang merasa tidak nyaman dengan apa yang telah terjadi, saya sangat menyesal."
Dalam konferensi pers terpisah, Itsaragrisil berlinang air dan mata sambil mengklaim bahwa ia tidak menyebut Bosch "bodoh" selama video viral tersebut. Sebaliknya, ia menggunakan kata "salah".
"Saya tidak mengatakan 'bodoh' sedetik pun... Saya mengatakan 'salah'. Jika [Bosch] percaya dan mendengarkan direktur nasional [nya], itu 'salah'," kata Itsaragrisil.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Film Dokumenter Artis OnlyFans Bikin Marah Warga Inggris, Ada Apa?

















































