Ketua DPR Tetangga RI Mengundurkan Diri, Terjerat Skandal Proyek Hantu

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua DPR Filipina Martin Romualdez menyatakan mundur dari jabatannya pada Rabu (17/9/2025), hanya kurang dari 2 minggu setelah Ketua Senat Francis Escudero juga terpaksa lengser karena terseret dalam skandal yang sama, yakni proyek fiktif.

Romualdez, yang merupakan sepupu Presiden Ferdinand Marcos Jr., mengumumkan keputusannya di hadapan anggota parlemen dengan alasan ingin memberi jalan bagi komisi investigasi baru yang dibentuk pemerintah untuk bekerja tanpa tekanan politik.

"Saya mengundurkan diri dengan hati nurani yang bersih, agar badan investigasi yang baru dibentuk dapat menjalankan tugasnya tanpa pengaruh yang tidak semestinya," ujar Romualdez dalam sidang DPR, dilansir AFP.

Ia menambahkan bahwa sorotan publik atas dugaan proyek infrastruktur fiktif telah menimbulkan beban berat, baik terhadap dirinya maupun lembaga yang ia pimpin.

"Isu seputar sejumlah proyek infrastruktur telah menimbulkan pertanyaan yang membebani, bukan hanya pada diri saya, tetapi juga pada institusi ini. Makin lama saya bertahan, beban itu akan semakin berat," kata Romualdez sebelum menyerahkan surat pengunduran dirinya secara resmi.

Skandal "Proyek Hantu"

Skandal ini berawal dari meningkatnya kemarahan publik atas proyek-proyek pengendalian banjir yang disebut "ghost projects" atau proyek hantu. Presiden Marcos sendiri menempatkan persoalan ini sebagai prioritas dalam pidato kenegaraannya pada Juli, setelah Filipina dilanda banjir besar yang menewaskan puluhan orang.

Kemarahan rakyat diperkirakan akan memuncak pada Minggu mendatang, ketika ribuan warga berencana turun ke jalan di Manila dalam aksi bertajuk "Trillion Peso March". Nama itu merujuk pada perkiraan Greenpeace bahwa sejak 2023 terdapat dana sebesar 1 triliun peso yang diselewengkan dari proyek-proyek terkait iklim.

Pekan lalu, pemilik sebuah perusahaan konstruksi menuding hampir 30 anggota DPR dan pejabat Departemen Pekerjaan Umum serta Jalan Raya (DPWH) menerima pembayaran tunai. Dalam sidang dengar pendapat, nama Romualdez disebut sebagai pihak yang menyetujui alokasi anggaran tanpa melalui pengawasan DPR.

Dalam wawancara dengan radio lokal di pagi hari sebelum pengunduran dirinya, anggota DPR Ronaldo Puno, sekutu dekat Romualdez, mengatakan sang ketua DPR merasa skandal ini sudah "terlalu berat" untuk ditanggung.

"Dia bilang akan mundur demi menghadapi tuduhan ini," kata Puno.

Sebelumnya, Ketua Senat Francis Escudero juga harus meninggalkan jabatannya setelah namanya dikaitkan dengan salah satu kontraktor utama proyek pengendalian banjir. Escudero menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai "upaya penghancuran" yang bertujuan menjatuhkannya dari kursi pimpinan senat. Ia kemudian digantikan oleh Vicente Sotto III pada pekan lalu.

Untuk meredam krisis politik yang terus bergulir, Presiden Marcos pada Senin lalu menunjuk mantan hakim agung Andres Reyes sebagai ketua komisi beranggotakan tiga orang yang diberi mandat menyelidiki proyek pengendalian banjir selama 10 tahun terakhir.

Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk menjawab tuntutan publik akan transparansi. Namun, skeptisisme masih kuat mengingat sejarah panjang kasus korupsi di Filipina, di mana pejabat tinggi yang terbukti bersalah kerap lolos dari hukuman berat.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Anak Buah Trump Mundur Usai Rencana AS Serang Houthi Bocor

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |