Jakarta -
Ledakan terjadi di masjid di SMAN 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Penjaga kantin sekolah menceritakan momen kejadian itu.
"Saya perkirakan 10-15 orang siswa terkena dampak ledakan tersebut," kata pengelola kantin sekolah Jhoni di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (7/11/2025).
Dia mengaku ledakan itu besar dan mengejutkan dirinya yang baru saja menyelesaikan wudu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lari menyelamatkan diri," kata dia.
Ia mengatakan jemaah yang ikut salat Jumat merupakan warga sekolah, seperti tenaga pendidik dan siswa. Sedangkan tidak ada orang dari luar lingkungan sekolah yang masuk.
"Saya lihat banyak siswa terluka. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit," kata Jhoni.
Polda Metro Jaya menurunkan Tim Penjinak Bom untuk menyelidiki penyebab ledakan yang membuat sejumlah siswa luka saat melaksanakan shalat Jumat di dalam sekolah tersebut.
Sejumlah mobil tim penjinak bom terpantau bersiaga di depan sekolah, termasuk petugas gabungan bersenjata juga berjaga di sekolah tersebut.
Sejauh ini sejumlah siswa SMAN 72 masih berada di dalam sekolah.
Seorang pelajar SMAN 72, Sheila, mengatakan saat kejadian berada di selasar masjid untuk ikut salat Jumat.
"Saat terjadi ledakan, saya lari. Setelah itu saya membantu teman," katanya.
Polda Metro Jaya juga masih mendalami penyebab ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat siang.
"Itu yang kita mau dalami. Lagi sisir juga sama Gegana karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan. Kan belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat dikonfirmasi.
Menurut informasi yang diterimanya, dua orang mengalami luka akibat ledakan tersebut.
"Menurut informasi, dua korban dibawa ke rumah sakit. Ini kan didalami waktu kejadian," kata Budi.
(idh/imk)

















































