Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjelaskan alasan di balik belum naiknya tarif di Jalan Tol Cipularang. Hingga saat ini, ruas tol yang menghubungkan Jakarta-Bandung itu masih dalam proses pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), yang menjadi syarat utama sebelum penyesuaian tarif dapat dilakukan.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Ni Komang Rasminiati mengatakan, pihak pengelola Tol Cipularang saat ini tengah menindaklanjuti hasil pemeriksaan terkait pemenuhan SPM, sebagai dasar pengajuan kenaikan tarif.
"Saat ini Cipularang lagi melaksanakan tindak lanjut perbaikan hasil pemeriksaan SPM untuk usulan penyesuaian tarif. Targetnya kalau mereka bisa menindaklanjuti secepatnya, harusnya hak mereka untuk melakukan penyesuaian tarif setiap 2 tahun sekali itu bisa kita tindak lanjuti," ujar Komang dalam Media Briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Ia menjelaskan, penyesuaian tarif tol pada prinsipnya dilakukan secara berkala setiap dua tahun sekali sesuai regulasi. Namun, setiap ruas tol memiliki waktu dan proses yang berbeda, tergantung dari hasil evaluasi dan pemenuhan SPM oleh masing-masing badan usaha jalan tol (BUJT).
"Mungkin itu kalau progres secara keseluruhan, dari seluruh ruas jalan tol yang sudah beroperasi, mereka secara reguler melakukan penyesuaian tarif reguler itu setiap 2 tahun sekali, dan itu berbeda-beda waktunya," jelasnya.
"Nanti kalau misalkan Bapak-Ibu ingin melihat progres pemeriksaan SPM, bisa mengakses website-nya www.bpjt.bu.go.id, di sana ada data-data terkait dengan hasil self-assessment yang mereka lakukan dan juga hasil pemenuhan terhadap perbaikan SPM dari aspek teknis yang sudah ditindaklanjuti oleh masing-masing BUJT," sambung dia.
Adapun penundaan penyesuaian tarif Tol Cipularang juga beriringan dengan kegiatan pemeliharaan besar yang tengah dilakukan oleh Jasa Marga melalui Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan agar memenuhi SPM, termasuk rekonstruksi perkerasan, perbaikan lajur, hingga pengecatan marka jalan.
Berdasarkan keterangan resmi Jasa Marga, pemeliharaan di Tol Cipularang berlangsung sejak 26 Oktober hingga 1 November 2025. Di ruas Cipularang, pekerjaan mencakup rekonstruksi rigid dan blacktop di beberapa titik antara KM 67+410 hingga KM 115+701 arah Bandung, serta KM 87+899 hingga KM 107+989 arah Jakarta. Selain itu, juga dilakukan pengecatan marka jalan di sepanjang KM 84+050 hingga KM 115+500.
Selama pekerjaan berlangsung, beberapa lajur akan ditutup sementara namun lajur lainnya tetap bisa dilalui kendaraan.
Jasa Marga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul, dan mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati serta memperhatikan rambu dan arahan petugas di lapangan.
"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat pekerjaan tersebut. Dihimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati, memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas di lapangan, mengatur waktu dan rute perjalanan, serta memastikan kecukupan saldo kartu uang elektronik guna kelancaran dalam perjalanan," tulis Jasa Marga dalam keterangan resminya, Senin (27/10/2025).
Dengan proses pemenuhan SPM dan pemeliharaan yang masih berjalan, tarif Tol Cipularang dipastikan belum akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat hingga seluruh persyaratan teknis dan administrasi dinyatakan terpenuhi.
(dce)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]
Next Article KNKT Ungkap Biang Masalah Penyebab Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang


















































