Jakarta, CNBC Indonesia-Peredaran rokok ilegal yang semakin marah berdampak negatif pada persaingan usaha. Maka dari itu pemerintah gencar dalam memberantas rokok ilegal.
"Jadi ilegal ini merusak persaingan," kata Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam acara Evening Up CNBC Indonesia pada Rabu (5/11/2025).
Tekanan Industri Hasil Tembakau (IHT) cukup berat. Pada satu sisi, cukai naik agresif dan di sisi lain rokok ilegal beredar sangat masif sehingga menurunkan produksi rokok dari perusahaan legal.
"Yang legal bayar cukai tentunya bebannya lebih tinggi dibandingkan yang ilegal. Nah ini yang kita tertibkan. Jadi pertama pendekatannya adalah penegakan hukum," ujarnya.
Sepanjang 2025, terdapat 5.103 penindakan rokok ilegal dari marketplace, dengan 140,8 juta batang rokok ilegal yang ditegah.
Sejak pertengahan September 2025, dari pengawasan penjualan rokok ilegal di marketplace berhasil diamankan lima pelapak dengan 11.142 bungkus rokok ilegal eks impor dengan pengenaan denda sebesar Rp560,6 juta.
Di sisi importasi, sistem arus barang masuk juga diperketat. Secara nasional, 91,6% importasi yang sebagian besar merupakan importir produsen mendapatkan jalur hijau, sementara proporsi jalur merah meningkat dari 8,33% menjadi 8,6% setelah Satgas berjalan. Untuk profil risiko tinggi, kenaikan lebih tajam tercatat dari 50,11% menjadi 51,77%.
Pemerintah juga memfasilitasi pemain rokok ilegal lokal yang masih ingin melanjutkan usaha, maka akan disiapkan kawasan khusus agar masuk ke dalam sistem dan mengikuti aturan yang berlaku seperti cukai. Tarif cukai mengikuti aturan yang sudah ada.
Dengan demikian, kata Febrio hal ini juga akan meningkatkan penerimaan negara ke depannya. Diketahui, penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh 7,1% secara tahunan, dari September 2024 senilai Rp 206,7 triliun menjadi Rp 221,3 triliun per akhir September 2025.
"Jadi kalau makin banyak atau berkurang yang ilegalnya, ya pendapatan negara makin baik," ujar Febrio.
(ras/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegas! Purbaya Minta Tokopedia Cs Larang Rokok Ilegal Mulai 1 Oktober


















































