Kemenkes: Angka Stunting Turun Jadi 19,8% di 2024, Bali Terendah 8,7%

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus stunting masih menjadi momok menakutkan bagi semua orang tua. Sekadar catatan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak karena kurangnya asupan nutrisi.

Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak, kemampuan belajar, dan potensi kesehatan di masa depan sang anak. Kabar baiknya, angka stunting di Indonesia mencatat penurunan menjadi 19,8% pada 2024.

Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan Asnawi Abdullah mengatakan, bahwa pencapaian ini menjadi langkah penting menuju target jangka panjang penurunan stunting hingga 5% pada 2045. Adapun capaian tersebut telah melampaui proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang sebelumnya memperkirakan angka stunting pada 2024 berada di kisaran 20,1%.

"Angka ini menunjukkan progres positif dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 21,5%, atau penurunan sebesar 1,7%. Itu artinya ada target yang telah melampaui target Bappenas," kata Prof Asnawi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menunjukkan bahwa stunting bervariasi menurut umur. Pada usia di bawah satu tahun, prevalensi stunting relatif paling rendah, yakni sekitar 11%, di usia dua tahun meningkat menjadi 19,9% dengan puncaknya pada usia dua setengah tahun mencapai 24,2%.

Selain berdasarkan umur, perbandingan prevalensi stunting juga dilakukan menurut status sosial ekonomi. Survei menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup signifikan antara kelompok masyarakat miskin dan kaya.

"Anak-anak yang lahir dari keluarga relatif miskin memiliki risiko stunting 2,5 kali lebih besar dibandingkan mereka yang lahir dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang baik," paparnya.

Adapun 50 persen balita stunting di Indonesia terkonsentrasi di 6 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Banten. Sedangkan, prevalensi stunting terendah terjadi di Bali dengan 8,7 %.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Preventive Care Jadi Arah Baru Bisnis Layanan Kesehatan

Next Article Ada Program Medical Check Up Gratis dari Pemerintah, Begini Caranya

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |