Kabar Baik! Warga RI Makin Pede Gampang Cari Kerja

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan peningkatan pesat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2025. Ditopang oleh naiknya optimisme terhadap makin terbukanya ketersediaan lapangan kerja hingga terkereknya pendapatan.

IKK Oktober 2025 sendiri telah ke level 121,2 dari bulan sebelumnya 115, didorong oleh naiknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 109,1 dan 133,4, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 102,7 dan 127,2.

Khusus untuk IKE, kenaikan angka indeksnya dikerek naik oleh seluruh komponen pembentuknya, yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) yang tercatat masing-masing sebesar 117,1, 107,5, dan 102,6, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 112,9, 103,2, dan 92,0.

Komponen IKE yang paling mencolok peningkatannya ialah Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) karena dari bulan lalu di level pesimistis, menjadi optimistis. Level optimis tercatat apabila angka indeks di atas 100. Angka IKLK naik dari level 92 ke 102,6.

"Persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini meningkat pada seluruh kelompok pendidikan dan usia," dikutip dari hasil survei konsumen BI, Senin (10/11/2025).

Angka IKLK kelompok pendidikan tertinggi terjadi untuk Pascasarjana di level 123 dari bulan sebelumnya 121,8. Sarjana dari level 106 ke level 133,3, dan Akademi atau Diploma dari 99,5 menjadi 109,5. Untuk level SMA masih menjadi yang terendah meski ada peningkatan dari 86,4 menjadi 98,2.

Seiring dengan naiknya IKLK, angka IPSI juga ikut terkerek naik untuk seluruh kelompok pengeluaran. Angka IPSI tertinggi untuk kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta dari 122,3 menjadi 122,7 dan kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta-5 juta dari 112,6 menjadi 117,6.

Sedangkan untuk kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta-4 juta naik dari 106,9 menjadi 110,6, kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta-3 juta per bulan dari 103,2 menjadi 105, dan kelompok pengeluaran Rp 1 juta-2 juta naik dari 104,9 bulan kemarin menjadi 113,1.

Berbagai kondisi naiknya optimisme itu diikuti dengan kenaikan IPDG untuk seluruh kelompok pengeluaran ke level optimistis, kecuali untuk kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta-Rp 3 juta yang masih bergerak di level bawah 100, yaitu dari 90,5 menjadi 95,1.

Angka IPDG tertinggi masih untuk kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta yakni di level 112,1 meski turun dari bulan sebelumnya di level 113,6. Sedangkan kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta-5 juta turun tipis dari 106,7 menjadi 106,4.

Peningkatan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama yang masih menunjukkan penguatan pesat ialah untuk kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta sampai Rp 4 juta dengan angka indeks dari 98,9 menjadi 104,2, dan kelompok pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta dari 95,1 menjadi 102,5.

"Dari sisi pengeluaran, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods pada kelompok pengeluaran ≤Rp4 juta mengalami peningkatan indeks, sedangkan kelompok pengeluaran ≥Rp4,1 juta mengalami penurunan indeks," tulis BI dalam laporan hasil survei konsumen nya.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Prabowo: Gelap? Sorry Ye, Masa Depan Indonesia Cerah!

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |