Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi sebagian orang menganggap penjara sebagai tempat yang menakutkan karena identik dengan kekerasan, geng, perkelahian, dan ancaman fisik sehingga membuat banyak orang takut akan keselamatannya jika harus berada di sana. Tidak bisa pergi sesuka hati, tidak bebas menggunakan ponsel, tidak bebas makan apa yang diinginkan, serta tidak bisa bertemu keluarga kapan saja membuat penjara menjadi tempat yang menakutkan bagi banyak orang.
Banyak penjara memiliki ruang sempit, pengap, dan fasilitas terbatas sehingga terasa menekan mental dan fisik. Bahkan terdapat beberapa penjara terburuk di dunia yang dikenal karena kekerasan, kondisi tidak manusiawi, dan pelanggaran hak asasi manusia di dalamnya.
Mengutip dari SecurityJournalUK, berikut adalah 10 penjara yang mendapat sorotan internasional karena kondisi buruknya.
1. Ciudad Barrios Prison, El Salvador
Penjara ini dikenal karena dikendalikan oleh geng MS-13. Dengan kapasitas yang jauh melebihi batas, narapidana hidup dalam kondisi penuh sesak tanpa pengawasan yang memadai. Kekerasan antar geng, kurangnya fasilitas dasar, dan minimnya intervensi dari petugas membuat penjara ini menjadi salah satu yang paling berbahaya di dunia.
2. Guantanamo Bay Detention Camp, Kuba
Dikenal sebagai simbol kontroversi dalam perang melawan teror, penjara ini telah dikritik karena penahanan tanpa pengadilan, penyiksaan, dan pelanggaran hak asasi manusia. Banyak tahanan ditahan selama bertahun-tahun tanpa dakwaan resmi, menimbulkan kecaman dari komunitas internasional.
3. Diyarbakır Prison, Turki
Selama era 1980-an, penjara ini menjadi simbol penindasan terhadap tahanan politik, terutama dari etnis Kurdi. Laporan menyebutkan adanya penyiksaan sistematis, perlakuan tidak manusiawi, dan kondisi hidup yang buruk.
4. Muhanga Correctional Facility, Rwanda
Setelah genosida 1994, penjara ini menampung ribuan tahanan dalam kondisi yang sangat padat. Kekurangan makanan, sanitasi yang buruk, dan penyebaran penyakit menjadi masalah utama, mencerminkan tantangan besar dalam sistem peradilan pasca-konflik.
5. Kamiti Maximum Security Prison, Kenya
Sebagai salah satu penjara tertua di Kenya, Kamiti dikenal karena kondisi yang keras, termasuk kekerasan antar narapidana dan petugas, serta fasilitas yang tidak memadai. Laporan menyebutkan adanya penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi lainnya.
6. Butyrka Prison, Rusia
Terletak di Moskow, penjara ini terkenal karena kondisi yang penuh sesak dan tidak higienis. Tahanan sering kali menghadapi kekerasan, penyiksaan, dan kurangnya perawatan medis yang memadai.
7. Bang Kwang Central Prison, Thailand
Dikenal sebagai "Bangkok Hilton," penjara ini menampung narapidana dengan hukuman berat, termasuk hukuman mati. Kondisi yang keras, termasuk kurungan selama 23 jam sehari dan rantai di kaki, membuatnya menjadi salah satu penjara paling menakutkan di Asia.
8. ADX Florence, Amerika Serikat
Sebagai penjara supermaksimum, ADX Florence menampung beberapa penjahat paling berbahaya di AS. Tahanan dikurung dalam sel isolasi selama 23 jam sehari, yang telah dikritik sebagai bentuk penyiksaan psikologis.
9. Mendoza Prison, Argentina
Penjara ini dikenal karena kondisi yang sangat buruk, termasuk kekurangan makanan, sanitasi yang buruk, dan kekerasan antar narapidana. Laporan menyebutkan adanya penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi lainnya.
10. Mumbai Central Jail (Arthur Road Jail), India
Sebagai salah satu penjara tertua di India, Arthur Road Jail menghadapi masalah kelebihan kapasitas, dengan fasilitas yang tidak memadai dan kondisi sanitasi yang buruk. Tahanan sering kali menghadapi kekerasan dan kurangnya perawatan medis.
Daftar ini mencerminkan tantangan besar dalam sistem pemasyarakatan di berbagai negara. Kondisi yang tidak manusiawi, pelanggaran hak asasi manusia, dan kurangnya fokus pada rehabilitasi menunjukkan perlunya reformasi mendesak dalam sistem peradilan pidana global. Upaya internasional dan perhatian terhadap hak-hak tahanan menjadi kunci untuk memperbaiki kondisi ini dan memastikan bahwa penjara menjalankan peran mereka dalam rehabilitasi dan keadilan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)
