Isu Normalisasi Korut Tak Masuk Agenda APEC, Ini Kata Kemlu RI

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu normalisasi hubungan dengan Korea Utara dipastikan tidak akan menjadi agenda pembahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2025. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Abdul Kadir Jailani.

Kadir menegaskan bahwa APEC yang digelar di Kota Gyeongju-si, Korea Selatan (Korut) merupakan forum ekonomi dan bukan wadah untuk membahas isu politik atau keamanan kawasan.

"Isu normalisasi dengan Korea Utara tidak akan dibahas di KTT APEC. Forum ini fokus pada kerja sama ekonomi, bukan politik atau geo-strategi," ujar Kadir dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Ia menambahkan, pembahasan terkait Semenanjung Korea kemungkinan akan muncul di forum ASEAN, yang memiliki agenda khusus untuk isu tersebut. "Korea Utara juga bukan anggota APEC, jadi pembahasan semacam itu di luar konteks," lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kemlu, Sidharto Reza Suryodipuro. Ia menyebut bahwa isu-isu politik kawasan seperti Korea Utara umumnya dibahas di forum lain seperti ASEAN Regional Forum.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia, Abdul Kadir Jailani dalam acara mural Together di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (28/3/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia, Abdul Kadir Jailani dalam acara mural Together di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (28/3/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Biasanya pembahasan terkait Korea Utara muncul jika ada perkembangan signifikan, misalnya uji coba rudal. Tapi sejauh situasi stabil, saya tidak mengantisipasi adanya pembahasan khusus di APEC," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugino telah melakukan kunjungan resmi ke Pyongyang, Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) alias Korea Utara. Kunjungan dari 10 hingga 11 Oktober 2025 itu dilakukan dalam rangka memenuhi undangan dari Menteri Luar Negeri RRDK, Choe Son Hui.

Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI mengatakan kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Indonesia ke RRDK dalam 12 tahun terakhir.

Dalam pertemuan bilateral tanggal 11 Oktober, kedua Menteri Luar Negeri bertukar pandangan mengenai persahabatan yang telah terjalin lama antara Indonesia dan RRDK serta membahas upaya untuk semakin memperkuat kerja sama bilateral. Kedua pihak sepakat untuk menjajaki bidang-bidang kerja sama baru yang saling menguntungkan.


(tfa/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article China Tiba-Tiba Ngamuk ke AS soal Singapura, Ada Apa?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |