Israel Chaos! Pemukim Ilegal Serang Militer, Bakar Kendaraan Taktis

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Tepi Barat yang diduduki semakin memanas. Hal ini akibat pemukim Israel melancarkan serangan terhadap pasukan militer mereka sendiri. 

Pada salah satu insiden terbaru yang memicu kegemparan, sekelompok pemukim Yahudi yang marah menyerbu pangkalan militer Israel di Tepi Barat. Aksi ini dilaporkan terjadi setelah serangkaian kekerasan dan penangkapan pemukim oleh pasukan keamanan Israel.

"Kami tidak akan membiarkan mereka menghalangi upaya kami untuk mempertahankan tanah ini. Militer harus mendukung kami, bukan melawan kami," ujar seorang perwakilan pemukim yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari laporan lapangan Al Jazeera, Selasa (1/7/2025).

Dalam kericuhan tersebut, saksi mata dan laporan media menunjukkan bahwa para pemukim tidak hanya menduduki sejumlah kendaraan militer di lokasi, tetapi juga terlibat dalam tindakan vandalisme. Mobil-mobil dibakar dan kendaraan lainnya dirusak, menciptakan pemandangan kekacauan yang tak terduga di dalam fasilitas militer.

"Prioritas kami adalah menjaga ketertiban dan keamanan bagi semua pihak, dan kami akan menindak tegas setiap tindakan kekerasan, siapa pun pelakunya," kata seorang juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel (Res.) Jonathan Conricus, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di media lokal.

Al Jazeera telah melaporkan beberapa kasus sebelumnya di mana pemukim Israel bentrok dengan tentara mereka sendiri, seringkali saat tentara berusaha menegakkan hukum atau membubarkan pos-pos permukiman ilegal. Ini bukan kali pertama pemukim menyerang pasukan keamanan Israel, insiden serupa telah tercatat di masa lalu.

Serangan ini terjadi di tengah gelombang kekerasan yang lebih luas yang melibatkan pemukim. Hal ini termasuk serangan terhadap desa-desa Palestina, pembakaran properti, dan perusakan lahan pertanian.

Pemerintah Palestina telah berulang kali mengecam kekerasan pemukim, menyebut mereka sebagai "milisi teroris" dan mengkritik komunitas internasional atas kegagalan mereka untuk menghentikan kekerasan tersebut.

"Kekerasan pemukim adalah kejahatan terorganisir yang didukung oleh pendudukan. Bahkan tentara mereka sendiri pun tidak luput dari tindakan biadab ini," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Palestina, Nabil Abu Rudeineh, dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan Al Jazeera.

Insiden penyerangan terhadap militer Israel ini menambah lapisan kerumitan pada dinamika di Tepi Barat. Sejak Oktober 2023, rata-rata empat insiden kekerasan pemukim terjadi setiap hari di Tepi Barat. 

Pihak berwenang Israel, termasuk polisi dan badan keamanan Shin Bet, telah menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki serangan-serangan semacam itu dan telah melakukan penangkapan. Namun, kritikus berpendapat bahwa respons terhadap kekerasan pemukim seringkali tidak memadai, yang justru memberanikan para pemukim untuk terus bertindak di luar hukum.

"Insiden ini menunjukkan adanya perpecahan ideologis yang dalam di Israel, di mana sebagian kelompok pemukim merasa kebal hukum dan bahkan menganggap militer sebagai musuh jika tidak sejalan dengan agenda mereka," ujar Gideon Levy, seorang kolumnis dan analis politik Israel.


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Israel Sahkan RUU Ganti Nama Tepi Barat Palestina Jadi Yudea & Samaria

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |