Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar mengacuhkan panggilan telepon dari pihak tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai entitas resmi. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan tidak mungkin entitas seperti bank, BPJS, OJK menghubungi individu secara perorangan.
"Ini saya kasih resep yang sederhana, tapi gitu ya. Kalau kita dihubungin bank, kita dihubungin OJK, kita dihubungin BPJS, kita dihubungin pajak, matiin aja. Oh kan yang tahu, semuanya kan kita. Mendingan kita yang menghubungi dari pajaknya, kita menghubungi BPJSnya," ujar Friderica di sela-sela hari kedua Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Indonesia Fintech Summit Expo 2025, JICC Senayan, Jumat (31/10/2025).
Perempuan yang akrab disapa Kiki itu menyarankan agar kita mengkonfirmasi ke entitas resmi apakah benar telah melakukan panggilan. Sebab, entitas resmi tersebut pasti akan melakukan verifikasi lebih lanjut.
Kiki bercerita, dirinya juga pernah mengalami modus serupa. Ia pernah dihubungi oknum yang mengaku dari perusahaan perbankan, yang bisa melakukan penghapusan tagihan kredit.
Menurut Kiki, ada komplotan yang menawarkan jasa penghapusan tagihan kredit.
"Jadi kapan itu saya pernah dihubungin sama orang mengaku bank gitu ya. Yang jelas-jelas bohong lah ya. Tapi dia mengatakan bisa menghapus, misalnya kita menggunakan kartu kredit Rp10 juta misalnya," tuturnya.
Untuk diketahui, rata-rata laporan penipuan masyarakat Indonesia terbilang tinggi, sebanyak 874 per hari. Kiki membandingkan dengan rata-rata pelaporan di negara lain yang kebanyakan hanya 115 per hari.
Sementara itu, total kerugian yang dilaporkan ke Indonesia Anti Scam Center (IASC) tembus Rp7 triliun, sejak peluncurannya pada 22 November 2024 hingga 16 Oktober 2025.
Besaran tersebut berasal dari 299.237 laporan yang diterima, dengan jumlah rekening terlapor sebanyak 487.378. Total dana yang diblokir sebesar Rp376,8 miliar, sedangkan jumlah rekening diblokir sebanyak 94.344.
(ayh/ayh)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]


















































