IHSG Sesi 2 Ditutup Turun 0,4%, Pasar Saham RI Tiba-Tiba Merosot

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba balik arah ke zona merah pada perdagangan sesi kedua hari ini. IHSG ditutup merosot 0,4% ke 8.241,91 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (4/11/2025).

Sebelumnya indeks tercatat bergerak secara eksklusif di zona hijau dan sempat menguat signifikan dan menembus level psikologis 8.300 pada perdagangan intraday sesi pertama.

Sebanyak 207 saham naik, 439 turun, dan 165 tidak bergerak. Nilai transaksi bursa hari ini tergolong ramai atau mencapai Rp 19,16 triliun yang melibatkan 28,08 miliar saham dalam 2,34 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan melemah dengan koreksi paling dalam dicatatkan oleh sektor properti, barang baku dan utilitas. Adapun sektor yang mampu menguat hari ini hanya energi, teknologi dan kesehatan.

Pelemahan IHSG hari ini tampaknya terjadi karena adanya aksi ambil keuntungan (profit taking) setelah IHSG mampu mencetak rekor harga tertinggi (ATH). Emiten konglomerat dan saham berkapitalisasi besar tercatat sebagai pemberat utama kinerja IHSG hari ini. Saham BBRI yang turun 1,73% ke Rp 3.970 per saham berkontribusi atas pelemahan 11,60 indeks poin.

Kemudian ada saham Barito Pacific (BRPT) yang ambruk 4,63% ke Rp 3.500 per saham dengan sumbangsih pelemahan 10,61 indeks poin. Lalu ada saham milik konglomerat Surabaya Hermanto Tanoko, Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE), yang kembali menyenth batas auto rejection bawah (ARB) dengan kontribusi pelemahan 5,74 indeks poin.

Adapun saham-saham konglomerat lain yang ikut menekan kinerja IHSG hari ini termasuk Bumi Resoucres Mineral (BRMS), Chandra Asri Pacific (TPIA) dan Amman Mineral Internasional (AMMN).

Sementara itu saham dengan berkontribusi terbesar untuk menahan IHSG dari pelemahan lebih dalam adalah emiten telekomunikasi yang dikendalikan oleh Danantara, Telkom Indonesia (TLKM), tercatat naik 4,48% ke Rp 3.500 per saham dengan kontribusi ke 17,18 indeks poin.

Setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada awal pekan, IHSG kini bersiap menghadapi perdagangan hari kedua di pekan ini dengan harapan positif.

Rangkaian hasil rilis data penting mulai dari inflasi Oktober, neraca perdagangan, hingga PMI manufaktur akan menjadi fokus utama pelaku pasar, disusul dengan laporan stabilitas keuangan KSSK serta peluncuran indeks baru oleh BEI dan S&P Dow Jones Indices (S&P DJI).

Membaiknya infrastruktur hingga masih tingginya neraca dagang bisa menjadi sentimen positif pasar hari ini.

Sementara itu dari pasar Asia-Pasifik terpantau bergerak melemah pada perdagangan Selasa (4/11/2025), berlawanan arah dengan Wall Street yang ditutup menguat semalam.

Investor di kawasan Asia tengah menantikan keputusan kebijakan terbaru dari bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA).

Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka turun 0,56% ke level 8.844,90, seiring kehati-hatian pelaku pasar menjelang keputusan suku bunga RBA. Di Jepang, indeks Nikkei 225 juga melemah 0,59% ke posisi 52.101,80, sementara Topix terkoreksi 0,23%.

Dari Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,69% ke 4.192,89, namun indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq justru naik tipis 0,24%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan stagnan di 26.158,36, sementara kontrak berjangka HSI mengindikasikan pembukaan lebih rendah di 26.134.

Indeks Nifty 50 India dan Shanghai Composite China juga tercatat tidak berubah dibanding penutupan sebelumnya, masing-masing di 25.763,35 dan 3.976,52. Pergerakan datar ini mencerminkan sikap wait and see investor terhadap prospek ekonomi kawasan.

Dari Amerika Serikat, pasar saham ditutup bervariasi dengan kecenderungan menguat berkat reli saham teknologi. Indeks Nasdaq naik 0,46%, S&P 500 menguat 0,17%, sementara Dow Jones Industrial Average justru melemah 0,48%.

Kenaikan di sektor teknologi dipicu lonjakan saham Amazon sebesar 4% setelah perusahaan tersebut mengumumkan kesepakatan senilai US$38 miliar dengan OpenAI. Kesepakatan ini akan melibatkan penggunaan ratusan ribu unit GPU milik Nvidia, yang sahamnya juga naik sekitar 2% setelah memperoleh izin ekspor chip ke Uni Emirat Arab.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Euforia IPO, IHSG Sesi I Naik 0,19%

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |