IHSG Melemah 0,18% Terbebani Kinerja Saham-Saham Ini

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 0,18% pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (1/7/2025). Indeks turun 12,32 poin ke level 6.915,36.

Pergerakan IHSG hari cukup volatil, dengan indeks tercatat pada awal perdagangan dibuka menguat mengekor rekor wall street dan kinerja positif Bursa Asia.

Sebanyak 245 saham naik, 356 turun, 191 tidak berubah. Nilai transaksi hari ini cenderung sepi atau hanya mencapai Rp 11,39 triliun yang melibatkan 17,17 miliar saham dalam 1,11 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan melemah, dengan sektor finansial, konsumer primer dan industri tertekan paling dalam. Sementara sektor bahan baku mencatatkan penguatan terbesar.

Emiten perbankan dan blue chip tercatat menjadi pemberat kinerja IHSG hari ini ini. Emiten-emiten tersebut termasuk Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Astra International (ASII).

Sementara itu emiten penahan koreksi IHSG lebih dalam hari ini adalah Amman Mineral Internasional (AMMN), Telkom Indonesia (TLKM), Chandra Asri Pacific (TPIA) dan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).

Sementara itu, pasar Asia-Pasifik bergerak bervariasi hari ini, Selasa (1/7/2025). Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,58%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,66%. Di Australia, S&P/ASX 200 naik sebesar 0,15%.

Begitu pula dengan STI di Singapura yang naik 0,64%, Malaysia menguat 0,54% serta indeks acuan Thailand dan Taiwan masing-masing naik 1,81% dan 1,34%. Kemudian bursa China juga kompak menguat dengan Shanghai dan Shenzhen masing-masing naik 0,39% dan 0,11%.

Adapun indeks Jepang, Hongkong dan Australia tercatat mengalami pelemahan hari ini. Indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 1,24% setelah mencapai titik tertinggi lebih dari 11 bulan pada sesi sebelumnya, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun sebesar 0,56%. Hal serupa juga terjadi di Hang Seng Hongkong yang turun 0,87% dan bursa Australia yang melemah tipis.

Adapun pasar keuangan hari ini akan dibayangi banyaknya data-data ekonomi, terutama dalam negeri. Sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto juga diharapkan menjadi penggerak positif.

Runtuhnya tembok kekhawatiran investor Wall Street mengenai kondisi pasar saham AS hingga membuat Wall Street rekor diharapkan menjadi sentimen positif hari ini.

Pasar keuangan Indonesia membuka perdagangan semester II dengan tiga amunisi besar: deregulasi sektor impor, regulasi tunggal perizinan investasi, dan penataan ulang perusahaan BUMN. Ketiganya datang bersamaan pada Senin (30/6/2025), dan berpotensi membentuk arah kebijakan struktural ke depan.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Analis Sebut Pasar Saham RI Jadi Primadona, Ini Alasannya

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |