IHSG Dibuka Naik 0,34%, Kembali ke Level 8.200

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,34% atau 27,33 poin ke level 8.179,88 pagi ini, Kamis (23/10/2025).

Selang beberapa menit setelah dibuka, indeks melanjutkan penguatan ke level 8.206,02 atau naik 0,6%. 

Sebanyak 225 saham naik, 90 turun, dan 641 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 721,7 miliar, melibatkan 940,2 juta saham dalam 89.610 kali tranasksi. 

Sementara itu pada perdagangan kemarin IHSG tergelincir 1% dan asing mencatat net buy Rp 133,51 miliar. 

Sejumlah saham menjadi incaran asing setelah keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 4,75%. BBCA menjadi saham dengan pembelian bersih asing terbesar, yakni Rp 235,05 miliar. Kemudian diikuti oleh Astra (ASII) Rp 166,57 miliar dan Petrosea (PTRO) Rp 96,59 miliar.

Adapun pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile hari ini seiring meningkatnya ketidakpastian. 

Di tengah pasar yang masih "wait and see" terhadap arah kebijakan The Fed, Bank Indonesia (BI) akhirnya mengambil langkah untuk menahan suku bunga. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berakhir Rabu (22/10) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (BI-Rate) tetap di level 4,75%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa keputusan ini konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak rambat ketidakpastian global.

Selain itu, gebrakan signifikan datang lagi dari Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengonfirmasi bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran jumbo senilai Rp 20 triliun untuk program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan.

Langkah ini merupakan realisasi dari janji Presiden Prabowo Subianto untuk "membersihkan" data kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Purbaya menegaskan, alokasi tersebut sudah difinalisasi setelah pembicaraan intensif dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.

"Tadi minta yang ngerekam berapa, Rp 20 triliun, sesuai janji Presiden, itu sudah dianggarkan," ungkap Purbaya di kantornya, Rabu (22/10).

Program pemutihan ini tidak untuk semua peserta. Sasaran utamanya adalah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau peserta yang didaftarkan Pemda (PBU Pemda) yang datanya menjadi non-aktif akibat menunggak.

Tak hanya memutihkan tunggakan BPJS, pemerintah juga jor-joran menggelontorkan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat di akhir tahun. Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan total anggaran Rp 30 triliun dipastikan mulai cair pada Triwulan IV tahun ini.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk 'pasang mata' dan bergerak cepat melakukan verifikasi data. Pasalnya, data penerima kali ini diperluas secara signifikan.

Selain 20,8 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) reguler, terdapat 14 juta KPM baru yang sebelumnya belum pernah masuk sebagai penerima bantuan reguler. Data baru ini, yang diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), memerlukan verifikasi kilat. Gus Ipul memberi target verifikasi data tuntas dalam lima hari ke depan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article IHSG Sesi I Turun 0,61%, Tinggalkan Level 7.900

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |