HNW Harap MPDI 2025 Jadi Modal Bentuk Gen Z Menuju Indonesia Emas 2045

3 hours ago 2

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), secara resmi membuka Perkemahan Pesantren Nasional (Perpesnas) Majelis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI) 2025. Dalam sambutannya, HNW menyampaikan apresiasi tinggi atas konsistensi penyelenggaraan Perpesnas yang terus berlanjut sebagai agenda tahunan MPDI.

"Mudah-mudahan ini adalah yang pertama di era kepimpinan baru MPDI, tapi bukan yang terakhir. Kolaborasi, kebersamaan dengan Kementerian Agama, KWARNAS, dengan BSI, YAKESMA dllnya, akan terus meningkat dan berkelanjutan," ujar HNW, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025).

Acara di Kampoeng Gowes, Depok, Jawa Barat itu digelar dengan kolaborasi luas dan dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Wakil Kepala Kwarnas Pramuka, Yayasan Kesejahteraan Madani (Yaskesma), sejumlah lembaga sponsor, serta seluruh pimpinan MPDI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 5.000 santri dari lebih dari 240 pesantren di seluruh Indonesia turut memeriahkan pembukaan Perpesnas. Mereka hadir dengan penuh semangat, membawa bendera pesantren masing-masing, menyanyikan yel-yel khas, serta menampilkan ragam budaya daerah asal mereka.

HNW menegaskan kegiatan kepramukaan dan perkemahan seperti ini sangat bermanfaat bagi para santri, karena memiliki keterkaitan erat dengan dunia pendidikan, nilai kebangsaan, ideologi negara, serta peran historis dalam membentuk karakter generasi muda.

"Pramuka di lingkungan pesantren sesungguhnya merupakan pengejawantahan dari fakta-fakta itu semuanya menjadi satu," tegasnya.

Tanggal pelaksanaan Perpesnas 2025, yakni 6 hingga 8 November, dipilih secara sengaja karena dianggap sebagai momen strategis yang mengingatkan para peserta pada berbagai peristiwa sejarah penting yang melibatkan peran besar para santri.

HNW menjelaskan, rentang tanggal tersebut berdekatan dengan Hari Pahlawan 10 November, yang dikenang melalui pekik heroik 'Allahu Akbar 3x Merdeka!' dari Pahlawan Nasional Bung Tomo. Peristiwa tersebut didahului oleh perjuangan kaum muda, termasuk Jong Islamieten Bond, yang turut berperan dalam lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober.

Sebelumnya, pada 22 Oktober, lahir Fatwa dan Resolusi Jihad yang disampaikan oleh K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Wahab Chasbullah. Resolusi tersebut menegaskan kewajiban para santri dan kiai bersama rakyat untuk membela negara sebagai fardhu 'ain.

Karena besarnya peran santri dalam menjaga kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad tersebut, pemerintah kemudian menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Lebih lanjut, HNW menyoroti peran penting komunitas santri dalam sejarah nasional, salah satunya melalui sosok Sayyid Muhammad Husein Al-Mutahar (H. Mutahar) - tokoh keturunan Arab-Indonesia yang juga seorang santri.

Ia dikenal sebagai pencipta Hymne Pramuka, pencetus Paskibraka, sekaligus pencipta lagu 'Hari Merdeka', yang hingga kini menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat kebangsaan Indonesia.

"Ternyata Pramuka sangat terkait dengan sejarah ulama dunia pesantren, dan sangat membela Indonesia," katanya.

Perpesnas MPDI 2025 diharapkan menjadi modal penting dalam membentuk Generasi Z (Gen Z) yang akan memimpin Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

HNW menekankan pentingnya menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menumbuhkan rasa kasih terhadap sesama manusia, bangsa, dan negara.

Ia berpesan agar para santri memanfaatkan ajang Perpesnas sebaik mungkin untuk mengasah kemampuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan kecerdasan. Hal ini menjadi bentuk rasa syukur sekaligus kesiapan mereka untuk menjadi penegak cita-cita Indonesia Emas 2045.

"Sukseslah Perpenas MPDI Tahun 2025 ini sebagai modal besar mempersiapkan generasi untuk bisa memanen Bonus Demografi," tutupnya.

Simak juga Video Pesan Prabowo untuk Hari Santri: Penjaga Moral-Pelopor Kemajuan

(anl/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |