Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan anak dari pengusaha kakap Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, Liana Saputri dan Jhony Saputra menyusut.
Hal ini dihitung berdasarkan harta kekayaan gabungan kedua anak Haji Isam yang terikat di PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).
Pada perdagangan hari ini, Selasa (22/7/2025) saham PGUN turun 12,7% ke level 620 dengan kapitalisasi pasar Rp 3,56 triliun. Saham PGUN pada perdagangan intraday bahkan sempat anjlok 15% ke level 605, setelah kemarin naik 20%.
Akibat penurunan tajam saham PGUN, harta kekayaan gabungan kedua anak Haji Isam di saham tersebut pun anjlok Rp 264,02 miliar menjadi Rp 2,73 triliun. Akan tetapi pada hari sebelumnya harta Lilana Saputri dan Jhony Saputra bertambah Rp 484,68 miliar.
Sebagai informasi, Lilianan dan Jhony menguasai PGUN melalui PT Araya Agro Lestari (AAL) dan PT Citra Agro Raya (CAR). Kedua perusahaan tersebut tercatat memiliki 4,4 miliar saham PGUN atau 76,69%.
Adapun meski bertambah Rp 220,66 miliar dalam dua hari, namun nyatanya harta keduanya yang tercatat di saham PGUN berkurang drastis atau turun Rp 3,8 triliun dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.
Lenyapnya harta Liana Saputri dan Jhony Saputra terjadi karena kinerja emiten milik mereka yang melempem serta aksi divestasi atas saham yang dimiliki oleh keduanya.
Harga saham PGUN kemarin telah ambruk lebih dari 50% dari titik tertinggi di Rp 1.350/saham dengan valuasi Rp 7,74 triliun.
Pada valuasi tertinggi awal Januari 2023 lalu, harga kekayaan gabungan keduanya tercatat mencapai Rp 6,53 triliun atau masing-masing senilai Rp 3,26 triliun. Harta tersebut dimiliki anak Haji Isam lewat kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32% secara bersama.
Sebelumnya, dua perusahaan milik Liana dan Jhony tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN yang kini bersisa 76,69% atau masing-masing sekitar 38%. CAR dan AAL menjual 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada pada 20 Maret 2023 dengan total perolehan dana segar senilai Rp 352 miliar.
Meski harga sahamnya telah turun tajam dalam dua tahun terakhir, saham PGUN masih mengalami kenaikan 491% dari harga penawaran umum perdana lima tahun lalu.
Liana dan Jhony tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan langsung paling besar kala perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana. Kepemilikan keduanya nyaris sama rata sebelum IPO, dengan Liana tercatat sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN hingga saat ini.
Liana yang kala IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.
Sementara itu, Jhony yang kala IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Bos Besar di Usia 20-an, Segini Kekayaan Anak Haji Isam