Inggris Siap Akui Kedaulatan Negara Palestina Hari Ini

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris disebut akan mengumumkan pengakuan resmi terhadap Negara Palestina pada Minggu (21/9/2025), sebuah langkah bersejarah yang diputuskan di tengah memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza dan meningkatnya kekhawatiran atas perluasan permukiman Israel di Tepi Barat.

Dilansir The Guardian, Perdana Menteri Keir Starmer disebut akan menyampaikan pengumuman itu setelah menilai bahwa situasi kemanusiaan semakin parah dalam beberapa pekan terakhir. Keputusan ini tetap diambil meski ada tekanan dari Amerika Serikat serta protes dari keluarga sandera yang masih ditahan Hamas.

"Pengakuan terhadap negara Palestina bukanlah hadiah untuk Hamas. Hamas tidak akan punya peran dalam tata kelola Gaza di masa depan," tegas pemerintah Inggris dalam penjelasan yang menekankan bahwa langkah ini merupakan upaya memperkuat peluang solusi dua negara, bukan memperkuat kelompok bersenjata.

Starmer sebelumnya telah menetapkan syarat pada Juli lalu, yakni Inggris hanya akan memberikan pengakuan resmi sebelum Sidang Majelis Umum PBB jika Israel tidak menunjukkan kemajuan menuju gencatan senjata, perdamaian berkelanjutan yang menjamin solusi dua negara, dan membuka kembali jalur distribusi bantuan PBB.

Namun hingga kini, semua kondisi itu dinilai mustahil tercapai karena pemerintah Israel menolak syarat tersebut.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menlu Inggris, David Lammy, menegaskan pengakuan Palestina justru lahir dari keprihatinan mendalam atas eskalasi di lapangan.

"Pengakuan terhadap negara Palestina adalah konsekuensi dari ekspansi besar-besaran di Tepi Barat, kekerasan yang dilakukan pemukim, dan rencana pembangunan E1 yang jelas-jelas akan menghancurkan peluang solusi dua negara," kata Lammy.

Lammy menambahkan, pemerintah Inggris juga akan meningkatkan sanksi terhadap Hamas dan terus menekan pembebasan sandera.

"Di Gaza, kita harus melihat sandera dibebaskan. Tidak ada tempat sama sekali bagi Hamas. Situasi kemanusiaan sangat putus asa dan kita terus mendorong Israel untuk membuka lebih banyak jalur agar bantuan bisa masuk," ujarnya.

Adapun pertemuan tingkat tinggi para pemimpin dunia akan dimulai pada 23 September dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York. Lammy dijadwalkan mewakili Inggris dalam forum tersebut, di mana isu Palestina dan konflik Israel-Hamas dipastikan akan menjadi salah satu agenda utama.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gelar Demo Besar-Besaran Bela Palestina, 46 Orang Ditangkap Polisi

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |