Harga Emas Terbang 1% Hari Ini, Awas Masih Banyak Jebakan di Depan!

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas mulai terbang lag pada hari ini. Namun, harga emas diprediksi masih bergejolak karena sejumlah faktor, terutama perang dagang.  

Pada perdagangan hari ini Senin (19/5/2025) hingga pukul 06.40 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 1,08% di posisi US$3.236,9 per troy ons. Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas hancur lebur pekan lalu.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Jumat (16/5/2025), harga emas dunia jatuh 1,16% di level US$3.202,29 per troy ons. Harga emas kini bertahan di area konsolidasi.

Dalam sepekan, harga emas bahkan jatuh 3,67%. Pelemahan ini adalah yang terburuk sejak minggu kedua November 2024 atau enam bulan terakhir di mana emas ambruk 4% lebih dalam sepakan.

Harga emas ambruk pada pekan lalu. Jatuhnya harga emas didorong oleh meningkatnya selera risiko dari perjanjian perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China yang terus membebani pasar emas.

"Mencairnya perang dagang AS-China telah menghidupkan kembali selera risiko di pasar yang lebih luas. Pergeseran ini mendorong aksi ambil untung di kalangan pedagang berjangka, khususnya di pasar emas, dan telah memicu gelombang likuidasi selama seminggu," kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals, kepada Reuters.

Harga emas ambruk seiring kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China. Kesepakatan ini membuat risiko ketidakpastian merosot tajam. Emas yang identic dengan aset aman di tengah ketidakpastian pun akhirnya kehilangan sinarnya.
Meredanya ketegangan perang India-Pakistan juga ikut menyeret harga emas ke bawah.

Seiring dengan meredanya ketidakpastian, investorpun kembali berpaling ke instrument yang berisiko tinggi seperti saham dan kripto.

Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap gejolak ekonomi dan geopolitik. Emas batangan juga cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Sementara itu, data inflasi yang melambat baru-baru ini, dikombinasikan dengan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan, di AS memperkuat taruhan akan lebih banyak pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Pasar memperkirakan bank sentral AS akan menerapkan dua pemangkasan suku bunga, dimulai pada bulan September.

Lalu, apakah emas kehilangan senjatanya? Investor emas kini tinggal menunggu harapan dari bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Emas diharapkan naik jika The Fed segera memangakas suku bunga.

Data inflasi AS yang melambat dan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed tahun ini.

Pasar memperkirakan bank sentral AS akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga, dimulai pada September.

"Menurut saya, jika emas melanjutkan tren kenaikannya, maka perak juga berpotensi memiliki ruang kenaikan harga yang lebih besar," ujar Wycoff.

Namun, pelaku emas juga perlu mewaspadai sejumlah hadangan di depan mulai dari dampak meredanya perang dagang hingga melandainya tensi India-Pakistan. Keduanya bisa menekan emas.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |