Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas bergerak cenderung bergerak labil akhir-akhir ini tetapi saham emas masih mencatatkan penguatan ciamik.
Merujuk data Refinitiv, pada perdagangan Selasa kemarin (3/6/2025), harga emas dunia melemah 0,80% di level US$3.351,98 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan hari sebelumnya di mana harga emas mengangkasa hampir 3%.
Meski begitu, pada perdagangan hari ini Rabu (4/6/2025) harga emas mulai berbalik menguat, hingga pukul 10.00 WIB, harga emas di pasar spot terpantau naik 0,43% ke posisi US$3.366,43 per troy ons.
Paruh pertama tahun ini bisa dibilang menjadi momen yang bersinar bagi emas. Harganya yang naik beberapa kali menembus All Time High (ATH) membuatnya jadi incaran banyak orang.
Ada banyak hal yang membuat harga emas naik, mulai dari ketegangan geopolitik atau konflik antar negara seperti Rusia-Ukraina, Israel-Hammas yang meluas sampai Timur Tengah, dan yang terbaru ada India-Pakistan.
Tak sampai disitu, inflasi yang memanas, efek suku bunga tinggi yang belum selesai, sampai risiko perlambatan sampai resesi menyelimuti prospek ekonomi global, tak terkecuali Indonesia.
Banyaknya ketidakpastian membuat emas jadi primadona untuk safe haven atau hedging (lindung nilai).
Berkat itu, emiten yang bergerak di bisnis emas dapat berkahnya, seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).
Dari tujuh emiten yang kami catat itu, mayoritas saham-nya bergerak moncer. Berikut rinciannya :
Sejalan dengan kinerja harga saham yang terbang hingga puluhan persen. Kami mencatat tiga emiten emas yang mencetak kinerja keuangan ciamik mulai dari PSAB, ANTM, dan BRMS.
PSAB
PSAB diperingkat teratas dengan harga saham yang naik lebih dari 80% dalam seminggu. Ini berkat harga saham mengalami Auto Reject Atas (ARA) hanya dalam tiga hari perdagangan.
Ini terjadi seiring laba bersih PSAB naik 262% secara tahunan (yoy) jadi US$ 16,5 juta. Menariknya, perusahaan emas memiiiki cash flow from operation (CFO) positif sampai US$ 37,8 juta, nilainya 2,3 kali lipat lebih besar dari laba bersih.
ANTM
Tak kalah dari PSAB, ANTM juga mencatat kinerja keuangan ciamik sampai tiga bulan pertama tahun ini.
Laba bersih sampai Maret 2025 tercatat sebanyak Rp2,32 triliun, melonjak 1.003% dibandingkan capaian laba kuartal sebelumnyas ebesar Rp210,59 miliar.
Capaian bottom line yang fantastis ini ditopang pendapatan yang melesat 203% secara kuartalan (qoq) menjadi Rp26,15 triliun.
Segmen emas menjadi kontributor utama pendapatan dengan capaian Rp21,61 triliun, terbang 182%. Lalu, segemen nikel berkontribusi 14% dengan nilai Rp3,77 triliun.
BRMS
Berikutnya, ada BRMS yang mencatatkan laba bersih sebanyak US$ 14,5 juta pada kuartal pertama tahun ini. Capaian ini tumbuh 66% qoq dan 304% yoy.
Laba yang ciamik didorong kenaikan pendapatan dan ekspansi margin. Diketahui, Pendapatan naik seiring dengan volume penjualan yang melonjak 12% qoq menjadi 21.922 troy ons. Berkait itu, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) naik 5,5% qoq menjadi US$ 2.809 per troy ons.
Adapun untuk margin laba kotor naik 2,3% secara kuaratlan didorong oleh kenaikan harga pokok penjualan yang lebih moderat. Perusahaan juga melakukan efisiensi dengan penurunan beban usaha di semua akun, kontribusi besar dari penurunan gaji sampai 28% qoq dan perizinan 81% qoq.
Secara keseluruhan saham emas mendapat momentum positif dari harga emas yang masih dalam tren naik, tetapi tetap perlu diantisipasi kenaikan yang terjadi dalam waktu cepat juga memicu risiko rawan profit taking.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(tsn/tsn)