Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
17 November 2025 04:29
Penanda "Garis Biru" berdiri dekat tembok beton di sepanjang perbatasan selatan Lebanon terlihat dari Israel utara, Minggu (16/11/2025). (REUTERS/Shir Torem)
Garis Biru adalah garis yang dipetakan PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Pasukan Israel mundur ke Garis Biru ketika mereka meninggalkan Lebanon selatan pada tahun 2000. (REUTERS/Shir Torem)
Seorang juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa tembok tersebut telah membuat lebih dari 4.000 meter persegi (hampir satu acre) wilayah Lebanon tidak dapat diakses oleh penduduk setempat. (REUTERS/Shir Torem)
Kepresidenan Lebanon menggemakan pernyataannya, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembangunan yang sedang berlangsung oleh Israel merupakan "pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon." (REUTERS/Shir Torem)
United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) atau pasukan sementara UN, juga mengatakan bagian tembok di tenggara Yaroun itu juga melintasi garis biru. Itu berdasarkan survei tambahan yang dilakukan bulan ini. (REUTERS/Shir Torem)
UNIFIL juga menyebut aksi pembangunan Israel ini sebagai pelanggaran kedaulatan Lebanon. Mereka juga menambahkan bahwa temuan pada bulan Oktober itu telah disampaikan kepada militer Israel dan telah meminta agar tembok tersebut dipindahkan. (REUTERS/Shir Torem)
Israel sendiri sempat terlibat perang sengit dengan saling menembakan rudal oleh Hizbullah di selatan Lebanon. Di bawah perjanjian gencatan senjata, Israel seharusnya menarik pasukannya dari Lebanon selatan, namun hingga kini masih menempatkan pasukan di lima area yang dianggap strategis. (REUTERS/Shir Torem)


















































