Jakarta, CNBC Indonesia - Fotografer di tempat publik makin dikenal belakangan ini. Biasanya mereka akan muncul untuk memotret orang-orang yang beraktivitas di tempat umum, termasuk yang berolahraga.
Kemudian masyarakat yang ingin memiliki foto itu bisa membelinya di marketplace seperti Fotoyu. Harganya pun beragam, ada yang Rp 25 ribu per foto Rp 100 ribu per foto.
Fotografer, Beawiharta menjelaskan di Yogyakarta, seorang fotografer bisa mengantongi Rp 30-35 ribu per foto hingga Rp 50 ribu per foto. Pendapatan fotografer di kota itu bisa mencapai Rp 300-400 ribu, sementara Makassar sebesar Rp 500-600 ribu.
Pendapatan tersebut bisa lebih banyak lagi saat ada acara tertentu. Misalnya acara pertandingan lari, yang sekarang bisa diadakan hampir setiap minggunya.
"Tapi mereka jadi fotografer-fotografer ini panen kalau ada event, run gitu ya. Mereka akan punya tempat tuh di situ. Dan mereka punya sasaran masing-masing. Misalnya, oh ini pelangganku yang biasanya, pasti foto sama dia gitu," kata Bea kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/10/2025).
"Dan ketika run gitu, di Jogja mereka bisa dapetin Rp 500 ribuan," imbuhnya.
Begitu juga saat acara trail run. Harga satu fotonya bisa naik dua kali lipat dari biasanya.
"Nah trail run itu juga ada pekerjaan yang duitnya cukup gede. Trail run itu kalau di Jogja, kalau di jalanan itu 30 ribu, trail run itu bisa 60 ribu, bisa 50-60 ribu satu foto," jelasnya.
Dia mengatakan fenomena ini terjadi saat banyaknya permintaan orang bersepeda untuk minta dipotret pada zaman Covid-19 beberapa tahun lalu. Saat itu, aplikasi seperti Fotoyu untuk menjual dan membeli hasil foto juga belum tersedia.
Kemudian berkembang dan para fotografer bisa ditemui di berbagai jalanan di banyak kota. Mereka akan memotret masyarakat yang tengah berolahraga, termasuk lari.
Hal ini jadi fenomena pekerjaan baru bagi mereka yang hanya hobi foto atau orang-orang yang mencari pendapatan lewat aktivitas ini.
"Terus keluar FotoYu, dan berkembang di banyak sekali kota besar di Indonesia. Jakarta, Bandung, Jogja, Makassar, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan. Dan itu menjadi sebuah fenomena pekerjaan baru bagi fotografer, baik yang hobi menuju ramah komersial, ataupun orang-orang yang kehilangan pekerjaan di media, mereka semua turun di situ di tempat umum," dia menuturkan.
(dem/dem)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]


















































