Jakarta -
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta memastikan proses pencairan santunan bagi korban pohon tumbang tidak dipersulit. Kepala Distamhut DKI Fajar Sauri menegaskan, pihaknya bersama perusahaan asuransi akan mempermudah syarat administrasi agar bantuan segera diterima keluarga korban.
Dilihat detikcom di akun Instagram Distamhut DKI Jakarta, @distamhutdki, Jumat (31/10/2025), dijelaskan persyaratan klaim santunan bagi korban pohon tumbang.
Dalam unggahan itu, terdapat sejumlah dokumen yang harus dilengkapi, seperti surat keterangan dari kepolisian, foto kejadian, fotokopi KTP, STNK/BPKB, surat keterangan dari Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan sesuai lokasi kejadian, kuitansi biaya kejadian, surat pernyataan kendaraan tidak diasuransikan, surat kuasa, hingga surat visum atau surat keterangan kematian dari RT/RW dan kelurahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unggahan tersebut menuai kritik dari warganet yang menilai persyaratan klaim terlalu rumit. Menanggapi hal itu, Kepala Distamhut DKI menegaskan berkas tersebut merupakan ketentuan dari pihak asuransi untuk memastikan klaim benar-benar diajukan dari keluarga korban kecelakaan, serta bukan data fiktif kecelakaan.
"Persyaratannya kan ada KTP almarhum ya. KTP almarhum itu sebagai dasar, itu aja. Terus, memang kalau ada kejadiannya dari apa, terus ada surat keterangan dari polisi kan membuktikan bahwa itu memang benar. Yang paling intinya seperti itu," kata Fajar di Balai Kota Jakarta, Jumat (31/10/2025).
"Jadi untuk memberikan santunan biar nggak fiktif. Tapi kita pastikan dipermudah. Bahkan kita minta ke Bumi Putra, hari ini kejadian, besok bayar," lanjutnya.
Di sisi lain, Fajar juga menyoroti pentingnya langkah preventif agar kejadian serupa tak terulang. Ia menyebut pasukan Distamhut terus melakukan pemangkasan pohon dan patroli rutin, terutama di wilayah yang rawan tumbang seperti Jakarta Selatan dan Pusat.
"Melakukan penopingan (pemangkasan pohon) itu sudah rutin, ya. Tapi kalau sudah mendung atau hujan, pasukan kita langsung bergerak mobile ke titik-titik rawan. Pohon di selatan dan pusat itu umumnya sudah tua," ujarnya.
(bel/jbr)


















































