Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah tonggak penting telah dicapai dalam proyek Sistem Transit Cepat (RTS) Link yang menghubungkan Johor Bahru, Malaysia, dan Singapura. Kereta pertama dari total delapan unit untuk layanan lintas batas ini telah resmi diperkenalkan dalam sebuah sesi pratinjau, Senin (30/6/2025).
Acara peluncuran ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke, dan Pejabat Menteri Perhubungan Singapura, Jeffrey Siow, yang secara simbolis meresmikan unit kereta pertama yang akan melayani rute vital ini. Kehadiran para pejabat tinggi dari kedua negara menegaskan komitmen bersama antara Malaysia dan Singapura.
"Pengenalan unit kereta pertama ini menandai tonggak penting yang menunjukkan kemajuan nyata dari proyek RTS Link," ujar Anthony Loke seperti dikutip oleh The Star dan Bernama.
"Ini adalah bukti komitmen kuat dari kedua pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi pergerakan orang dan barang antara Malaysia dan Singapura."
Kereta tanpa masinis ini, yang diproduksi oleh China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC), dirancang untuk beroperasi pada kecepatan maksimum 80 km/jam. Setiap rangkaian kereta terdiri dari empat gerbong, dengan kapasitas normal 607 penumpang dan mampu menampung hingga sekitar 1.000 penumpang pada jam sibuk.
Sistem otomatisasi penuh (Grade of Automation 4 atau GoA4) menjamin operasional yang efisien dan aman tanpa perlu staf pengoperasian di dalamnya. Salah satu fitur inovatif lainnya adalah sistem hearing induction loop, yang memungkinkan penumpang dengan alat bantu dengar untuk mendengar pengumuman publik di dalam kereta dengan lebih jelas.
"Ini merupakan fitur pertama yang diperkenalkan pada kereta api di Malaysia dan Singapura," menurut laporan Channel News Asia (CNA), menunjukkan komitmen proyek terhadap inklusivitas dan kenyamanan bagi semua penumpang.
Kereta pertama ini telah tiba di Singapura pada April 2025 dan saat ini menjalani Uji Integrasi Sistem Luar Tapak (OSIT) di Pusat Ujian Rel Singapura (SRTC). Uji coba ini, yang diperkirakan memakan waktu sekitar empat bulan.
Dari tujuh kereta tersisa, empat unit telah dikirimkan ke fasilitas CRRC di Batu Gajah, Malaysia, dan sedang dalam proses perakitan. Setelah perakitan selesai, rangkaian kereta ini akan dipindahkan ke Depo Wadi Hana di Johor Bahru untuk pengujian lebih lanjut dan persiapan akhir sebelum resmi ditugaskan untuk layanan penumpang.
Secara menyeluruh, pengoperasian penuh dijadwalkan pada akhir tahun 2026 atau awal 2027. Layanan kereta ini diharapkan akan beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 pagi hingga tengah malam, menawarkan solusi transportasi yang sangat dinantikan bagi komuter harian antara kedua negara.
"RTS Link akan mengubah cara orang bepergian antara Johor Bahru dan Singapura," kata Pejabat Menteri Perhubungan Singapura, Jeffrey Siow, dalam pernyataan bersama.
"Ini akan membawa manfaat besar bagi komuter dan akan memperkuat hubungan ekonomi dan sosial antara kedua negara."
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Skor Investasi RI Kalah Dari Singapura dan Vietnam