Jakarta, CNBC Indonesia — Perjalanan karier Doug McMillon di Walmart menjadi salah satu kisah langka di industri ritel modern. Sosok yang pernah bekerja sebagai tenaga angkut pesanan dan bongkar muat trailer di gudang saat masih bersekolah ini akan menutup masa jabatannya sebagai CEO perusahaan ritel terbesar di dunia setelah hampir 12 tahun memimpin.
Dilansir dari CNBC.com, Minggu (16/11/2025), Walmart mengumumkan bahwa McMillon akan pensiun pada 31 Januari 2026. Lahir di Memphis, Tennessee, pria berusia 59 tahun itu pertama kali bergabung dengan Walmart pada 1984 sebagai pekerja paruh waktu dengan upah per jam. Seiring waktu, ia menapaki beragam posisi hingga menduduki kursi puncak perusahaan pada Februari 2014 sebagai CEO kelima Walmart.
Sebelumnya, McMillon menjabat sebagai CEO dan presiden Sam's Club pada 2005-2009, kemudian memimpin Walmart International pada 2009-2014. Pengalaman panjangnya di berbagai divisi membentuk cara pandangnya terkait kepemimpinan.
"Saya pikir hal yang konsisten [selama waktu saya di Walmart] adalah bahwa ini permainan tim dan tidak ada yang terjadi hanya melalui kerja seorang individu," ujar McMillon dalam podcast View From The Top pada 21 Mei lalu.
"Kita melakukan semuanya bersama. Dan tidak peduli apakah Anda membangun startup atau bekerja di perusahaan besar, hal itu tetap berlaku," lanjutnya.
Ketika mulai menjabat sebagai CEO, McMillon menegaskan tiga prinsip yang menurutnya harus menjadi arah perusahaan: fokus pada pelanggan, investasi pada karyawan, serta berani berada di garis depan inovasi dan teknologi.
Visi itu sempat diragukan banyak pihak, terutama setelah Walmart menaikkan belanja untuk pengembangan digital dan e-commerce pada 2015, yang membuat harga sahamnya anjlok hingga 10 persen dan menghapus lebih dari US$20 miliar kapitalisasi pasar dalam sehari.
Namun strategi jangka panjang McMillon terbukti berhasil. Walmart memprediksi pemulihan laba pada tahun fiskal 2019, dan sejak 2018 pendapatan perusahaan meningkat konsisten. Pandemi Covid-19 bahkan mempercepat pertumbuhan pesanan melalui aplikasi dan situs web. Menurut laporan CNBC, saham Walmart telah melonjak hampir 300 persen sejak hari pertama McMillon menjadi CEO.
Selama masa kepemimpinannya, Walmart membangun pusat pemenuhan pesanan baru untuk memperkuat logistik digital, memperluas layanan pengambilan pesanan cepat, serta mengembangkan berbagai inisiatif berbasis teknologi. Baru-baru ini, perusahaan juga mengumumkan rencana penggunaan sensor Internet of Things tanpa baterai untuk memantau pergerakan palet persediaan di seluruh Amerika Serikat.
McMillon dianggap relatif muda untuk ukuran CEO yang pensiun dalam kondisi sukses. Banyak perusahaan besar AS dalam beberapa tahun terakhir menghapus batas usia pensiun untuk CEO agar dapat mempertahankan pemimpin mereka lebih lama.
"Menjadi CEO Walmart adalah kehormatan besar dan saya berterima kasih kepada Dewan serta keluarga Walton atas kesempatan ini," ujar McMillon dalam pernyataan resminya.
"Saya sangat bangga atas pencapaian para karyawan dan berterima kasih atas komitmen mereka kepada pelanggan, satu sama lain, dan komunitas yang kami layani. Terima kasih semuanya!" katanya.
Tongkat kepemimpinan nantinya akan diberikan kepada John Furner, kepala operasi Walmart AS yang sudah bekerja lebih dari 30 tahun di perusahaan tersebut. Furner, yang kini berusia 51 tahun, juga memulai karier sebagai pekerja per jam pada 1993 dan pernah menjabat sebagai CEO Sam's Club seperti McMillon.
"Rasa ingin tahu dan kecakapan digitalnya, ditambah komitmen kuat pada manusia dan budaya perusahaan, akan membawa Walmart ke level berikutnya," ujar McMillon tentang penerusnya itu.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Sebut Bakatnya Terbuang Sia-sia, Pria Ini Bikin Perusahaan Rp472 T


















































