Jakarta -
Kongres III Projo akan digelar awal November 2025. Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkap Kongres kali ini bakal jadi awal transformasi Projo.
"Segenap insan Projo setuju transformasi dan kami menjalani selama ini. Seperti apa transformasinya, kita tunggu," kata Budi Arie kepada detikcom, Jumat (31/10/2025).
Seperti apa transformasi Projo? Apakah Projo akan menjelma menjadi kekuatan politik dalam bentuk parpol atau akan tetap menjadi relawan seperti sekarang ini? Saat ditanya terkait hal ini, Budi Arie menjawab diplomatis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembentukan Projo pada 2013 memang bermula dari semangat gerakan relawan. Namun, dalam perjalanannya, Projo secara realitas berubah menjadi 'bukan relawan biasa.' Transformasi Projo sebenarnya sudah terjadi, dan melalui Kongres III kami kembali merumuskan bentuk transformasi baru. Transformasi bisa dalam banyak aspek, bukan cuma jadi parpol atau tidak," jawabnya.
Tema Kongres III Projo adalah Selalu Setia di Garis Rakyat. Sepertinya tidak akan banyak berubah di pucuk pimpinan Projo. Budi Arie menegaskan Joko Widodo akan tetap menjadi Ketua Dewan Pembina Projo.
"Pak Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina Projo. Pak Jokowi dan Projo sama-sama mengusung nilai (value) yang sama, antara lain keberpihakan nyata kepada rakyat. Maka tema Kongres III Selalu Setia di Garis Rakyat. Memang sifat dan nilai menempel pada orang atau figur. Figur semacam itu akan muncul di setiap era dengan beberapa pembeda sesuai kebutuhan zaman. Dan Projo akan berupaya selalu relevan sepanjang zaman," katanya.
Lantas, apakah transformasi nanti akan mempengaruhi sikap Projo terhadap pemerintah? Budi Arie menegaskan Projo akan tetap menjadi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tapi Projo jelas pendukung garis keras Pak Prabowo. Kami bersama akan mewujudkan cita-cita beliau dan menguatkan secara politik-sosial. Makanya, pers hadir di Kongres III Projo ya," tegasnya.
(van/idn)


















































