BPS: Harga Beras Mulai Turun, Tapi di Papua Masih Rp54 Ribu/Kg

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) membenarkan bahwa harga beras mengalami kenaikan secara umum, tetapi harga komoditas pangan ini mulai berangsur turun pada minggu terakhir di bulan Mei.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco Adi dalam dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Rabu (4/6/2025).

Windhiarso mengatakan harga beras sampai dengan minggu kelima Mei 2025 mengalami penurunan 0,11% dibandingkan April 2025. Penurunan ini mencakup 21,67% wilayah di Indonesia.

Sayangnya, pada minggu terakhir Mei 2025, harga beras di wilayah timur Indonesia masih relatif tinggi. Dari catatan BPS, harga tertinggi beras mencapai Rp 54.772 per kilogram, sementara terendah Rp 11.000 per kilogram. Harga tertinggi Rp 54.772 tersebut terdapat di Intan Jaya dan Kabupaten Puncak Rp 45.000 serta Pengunungan Bintang Rp 40.000.

"Nah harga terakhir masih terjadi di wilayah-wilayah timur, jadi di Intan Jaya, Puncak, dan Pegunungan Bintang," kata Windhiarso.

Adapun, harga beras meningkat di tengah stok beras Indonesia yang meningkat.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui bahwa saat ini ada fenomena tidak biasa, yakni stok beras sedang melimpah bahkan stok beras mencapai titik tertinggi, namun harganya justru cenderung naik.

"Tentang beras, yang pertama kami sampaikan, alhamdulillah stok kita sudah 4 juta ton lebih. Itu pada posisi sangat aman. Kemudian ada fenomena, kemarin rilis bahwa harga naik, benar?" Katanya di Kementan, Selasa (3/6/2025).

Ia menunjuk adanya kecurigaan terhadap beras yang keluar dari Pasar Beras Cipinang. Rata-rata setiap harinya beras yang keluar dari pasa tersebut berjumlah di kisaran 2.000 ton lebih per hari, misalnya 19 Mei keluar 2.678 ton, 20 Mei keluar 2.055 ton, serta 21 Mei keluar 2.629 ton.

Amran meminta perlu ada investigasi lanjut untuk menyelesaikannya karena dinilai ada permainan mafia dalam biang kerok harga beras naik.

"BPS mengatakan (harga rata-rata beras di tingkat penggilingan turun Mei 2025), artinya apa? Ada middle man yang mempermainkan. Inilah terkadang kita sebut mafia," ujar Amran.

Sebagai catatan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton, pencapaian tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969. Hingga 31 Mei 2025, serapan mencapai 2,429 juta ton, pencapaian tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Angka ini melonjak lebih dari 400% dibandingkan dengan periode yang sama dalam lima tahun terakhir. Data ini mengindikasikan bahwa produksi dalam negeri tidak hanya meningkat, tetapi juga terserap secara besar-besaran langsung dari petani.

Sementara itu produksi beras nasional pada periode Januari hingga Mei 2025 mengalami peningkatan signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras mencapai 16,55 juta ton, naik 11,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS Catat RI Alami Deflasi 0,37% (mtm) di Mei 2025

Next Article Papua Zona Merah, Bapanas Perintahkan Bulog Pasok Beras SPHP 2x Lipat

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |