Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 917 bencana terjadi sejak awal Januari di wilayah Kota Bogor. BPBD menyebut 6 orang tewas dan 38 orang lainnya terluka akibat bencana.
"Total kejadian bencana alam dan nonalam sebanyak 917 kejadian, terhitung sejak Januari sampai 9 Desember," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Dimas Tiko Prahadi Sasongko kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimas menyebut tanah longsor menjadi bencana terbanyak yang terjadi di Kota Bogor dengan jumlah 270 kejadian. Selanjutnya, ada pohon tumbang sebanyak 238 kejadian, 27 kejadian gempa di Kota Bogor, rumah roboh 218 kejadian, angin kencang 81 kejadian, banjir 24 kejadian, kegiatan SAR empat kejadian dan kebakaran 50 kejadian.
"Untuk sebaran kejadiannya ini hampir merata di enam kecamatan di Kota Bogor. Setiap wilayah punya potensi risiko bencana yang beragam," kata Dimas.
Dimas mengatakan bencana yang terjadi mengakibatkan 430 bangunan rumah warga rusak dan 3.631 orang terdampak. Dimas meminta warga tetap waspada dampak cuaca ekstrem yang diprediksi masih terjadi hingga Maret mendatang.
"Untuk korban jiwa ada enam orang meninggal dunia sepanjang tahun ini, kemudian korban luka total ada 38 orang, dengan rincian 16 luka berat dan 22 luka ringan. Untuk bangunan terdampak, total 430 bangunan, rinciannya 196 rusak ringan, 157 rusak sedang, 77 rusak berat," kata Dimas.
Pemkot Bogor, katanya, telah melakukan sejumlah upaya antisipasi dampak bencana. Dia meminta warga waspada terhadap risiko longsor, banjir dan pohon tumbang.
"Sebagai bentuk antisipasi, tentunya memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan. Pemkot Bogor pun dalam proses penetapan surat keputusan siaga darurat, mengingat dan merujuk kepada analisis cuaca sampai Maret 2026, curah hujan di Kota Bogor, masuk ke kategori tinggi," ujarnya.
Tonton juga video "Bendung Katulampa Siaga 3, BPBD Ingatkan Potensi Banjir"
(sol/haf)
