Bos Bulog Buka-bukaan Soal Wacana Beras Satu Harga

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog buka suara perihal wacana pemerintah yang akan menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras satu harga. Bagi Perum Bulog, wacana tersebut perlu dukungan kebijakan lain.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, salah satu dukungannya yakni dengan adanya peningkatan margin keuntungan (margin fee) untuk menutupi biaya operasional dan logistik dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia dan penyalur pangan pokok.

Ahmad Rizal menuturkan, Perum Bulog sedang mengusulkan margin fee sebesar 10%. Sebab margin fee yang saat ini berlaku, yaitu sebesar 5% tidak dapat memberi keuntungan.

Margin fee tersebut dinilai kecil karena Bulog terus mengalami kerugian. Sebab, keuntungan yang diperoleh Bulog setiap per 1 kg beras hanya sebesar Rp 50 saja.

Jika usulan kenaikan margin fee 10% dapat terealisasi, maka keuntungan yang diperoleh dapat berdampak baik bagi pendistribusian beras kepada masyarakat.

"Harapannya, beras bisa satu harga dari Sabang sampai Merauke," ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (29/12/2025).

Bagi dia, margin yang saat ini berlaku cukup membebani karena ditengah penugasan pemerintah, juga dibebani bunga pinjaman bank Himbara yang cukup tinggi.

Dengan usulan kenaikan margin fee sebesar 10%, maka dapat menyehatkan kembali kinerja perusahaan. Sebab, keuntungan yang dapat diperoleh dapat mencapai Rp 2,1 triliun.

"Nah Rp 2,1 triliun itu harapannya, itu pertama, satu, bisa untuk yang beras satu harga dari Sabang sampai Merauke, untuk nutupin itu (operasional dan logistik)," ungkapnya.

Selain dapat menetapkan harga beras satu harga, Perum Bulog dapat memperoleh kemandirian keuangan. Sebab, selama ini jika berencana melakukan kegiatan pembangunan gudang maupun rehabilitasi, perlu bantuan dari pemerintah.

"Tapi kalau udah ada margin ini kan dia bisa rehab sendiri, bangun sendiri," pungkasnya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |